kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tidak efektif, "contra flow" Grogol-Slipi distop


Kamis, 02 Januari 2014 / 13:39 WIB
Tidak efektif,
ILUSTRASI. Suasana Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019), yang menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2023. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penerapan sistem jalur lawan arah (contra flow) di ruas tol dalam kota Grogol-Slipi dihentikan mulai hari ini. Sistem tersebut dianggap tidak efektif diberlakukan pada ruas jalur tersebut.

"Tidak diberlakukan lagi yang dari arah Tomang ke Senayan (barat-timur) karena tidak efektif, sering ada gangguan," kata Kepala Subdit Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jazari, Kamis (2/1) siang seperti dikutip dari Kompas.com.

Selama ini, contra flow dari Grogol ke arah Slipi atau dari Barat ke Timur sepanjang 4,1 kilometer. Diberlakukan mulai pintu masuk Taman Anggrek pada Kilometer 13 550 dan keluar pada di depan Gedung DPR RI pada Kilometer 9 650.

Menurut Jazari, ketika contra flow diberlakukan di dalam tol, seharusnya sisi jalur reguler lebih lancar. Namun yang terjadi, kemacetan malah terjadi di kedua jalur.

Rencana peniadaan ini, menurutnya, akan diterapkan secara permanen. Sebagai pengganti sistem contra flow, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan jalur Grogol arah Slipi dengan sistem buka tutup di pintu keluar Darmais.

"Kita hapuskan contra flow-nya, penggantinya diberlakukan buka tutup di exit Darmais. Tetapi sifatnya hanya situasional melihat kepadatan arus kendaraan," kata Jazari.

Adapun contra flow dari arah sebaliknya, yakni dari Timur ke Barat, tetap berlaku. Sebab, contra flow dari Timur ke Barat dinilai masih efektif untuk mengurai kemacetan.  (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×