kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tidak ada nama Sandiaga Uno di spanduk syukuran kemenangan Prabowo


Sabtu, 20 April 2019 / 07:28 WIB
Tidak ada nama Sandiaga Uno di spanduk syukuran kemenangan Prabowo


Sumber: Warta Kota | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berorasi di depan massa yang datang untuk merayakan syukuran klaim kemenangan Prabowo-Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).

Massa yang hadir mendengar orasi Prabowo sembari sesekali menyerukan Prabowo presiden. Tak sampai di situ, seusai Prabowo berorasi, massa berseru, "Prabowo Presiden, Habib Rizieq pulang".

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandiaga Uno tidak hadir di acara syukuran Prabowo tersebut.

Bahkan, nama Sandiaga juga tidak ada di spanduk yang dipasang pada panggung syukuran itu. Massa yang hadir juga terlibat membawa poster dan foto bergambar Habib Rizieq Shihab.

Selain Sandiaga absen pada syukuran klaim kemenangan tersebut, diketahui, baik dari perwakilan PKS dan Demokrat tidak hadir di syukuran Prabowo Subianto di Kebayoran Baru.

WartaKotaLive melansir Tribunnews, perwakilan PKS dan Demokrat tidak terlihat di atas panggung ketika Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato syukuran kemenangan.

Acara yang dimulai usai Salat Jumat di depan kediaman Prabowo Subianto, Jakarta (19/4) itu, hanya tampak para habaib dan ulama.

Sementara politisi yang hadir, hanya terlihat Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Gerindra Fadli Zon, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Formulir C1

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan, hasil real count internal BPN bersumber dari saksi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di seluruh TPS di Indonesia.

Ia mengatakan, saksi-saksi mengirimkan sejumlah foto Formulir C1 ke BPN dan DPP partai koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga.

"C1 itu dikirimkan oleh saksi untuk Pilpres maupun saksi untuk Pileg itu masuk ke DPP partai masing-masing ke BPN," kata Andre, saat ditemui wartawan di Media Center BPN, Jakarta, Jumat (19/4).

Andre mengatakan, dari foto-foto C1 yang dikirimkan BPN hingga saat ini mencapai 60 %.

Hal itu menjadi alasan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangannya.

"Direkap di tabulasinya, akhirnya kami lihat sudah sampai 60 % lalu diumumkan Pak Prabowo," ujarnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim memenangkan Pipres 2019.

Prabowo mengatakan, berdasarkan real count internal, perolehan suara pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 62 %.

"Bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62 %," ujar Prabowo, saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) malam.

Menurut Prabowo Subianto, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320.000 TPS dan sekitar 40 % total suara yang masuk.

"Saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tak akan berubah banyak," kata Prabowo.

Minta Buka Data

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo ditantang untuk buka bukti mentah hasil real count internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Ini dilakukan mengingat dengan rasa percaya diri dan keyakinan mengklaim bahwa Prabowo dan Sandiaga Uno memenangi  Pilpres  2019.

Artinya, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengalahkan pasangan capres cawapres nomor urut 01, Jokowi dan Maruf Amin.

Kepercayaan diri Prabowo bisa mengalahkan Jokowi dalam Pilpres 2019 ini didasarkan pada hasil real count Pilpres 2019 internal.

Menyikapi hal ini, CEO lembaga survey Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menantang Prabowo Subianto untuk membuka data mentah hasil exit poll dan real count yang dilakukan tim internalnya agar tidak menimbulkan kejanggalan.

"Lembaganya ada atau enggak. Kantornya ada atau enggak. SDM-nya ada atau enggak. Ada kegiatan atau enggak. Yang paling gampang adalah mengaudit seluruh kegiatan proses mereka," kata Hasan dikutip dari Kompas.com dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4).

Hasan pun menegaskan, Cyrus Network siap untuk buka seluruh data hitung cepat yang dilakukannya.

Sementara itu Prabowo kembali menjawab klaim kemenangan dirinya dan Sandiaga Uno dengan 62 % suara berdasarkan hasil real count dan C1 yang telah direkapitulasi.

"Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya, dan Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2019-2024," ujar Prabowo di hadapan pendukungnya di Markas BPN di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4).

Klaim kemenangan itu kata Prabowo disampaikan lebih cepat karena pihaknya mengaku punya bukti-bukti adanya usaha berbagai macam kecurangan yang terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Sementara itu Hasil hitung cepat Cyrus Network bekerja sama dengan CSIS menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul 55,7 % dan Prabowo-Sandi 44,3 %.

Hasil tersebut tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga lain. Bahkan, Cyrus siap jika hasil hitung cepatnya diaudit.

"Karena quick count itu tidak bisa bohong. Kami punya 2.002 TPS sampling itu bisa dibuka semua, dan mereka enggak bisa ngarang. Ngarang TPS-nya di mana, hasilnya berapa, itu ya enggak bisa," ungkap Hasan.

Hasan mengakui pollster dan lembaga survei bisa saja ada yang berpihak mendukung calon-calon tertentu.

Tapi apabila sudah mengeluarkan riset, ia memastikan hasilnya akan profesional. "Kami yang bergabung dengan PERSEPI itu sudah bersedia diaudit jika publik merasa curiga dengan hasil lembaga," ujar Hasan.

Prabowo tak hanya melayangkan klaim kemenangannya saja, tapi ia juga menyindir lembaga survei yang hitung cepatnya memenangkan Jokowi-Maruf tersebut.

"Saya tegaskan di sini kepada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang kita ketahui sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," katanya.

Hasan Nasbi Batupahat pun tak terima dengan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut ada upaya dari sejumlah survei tertentu untuk menggiring opini seolah-olah pasangan Prabowo-Sandi kalah.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, berdasarkan hasil real count Pilpres 2019 internal, perolehan suara pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 62 %.

"Bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62 %," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4) malam.

Menurut Prabowo, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 % total suara yang masuk.

"Dan saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tak akan berubah banyak," kata Prabowo.

"Bisa naik 1 %, bisa turun 1 %. Tapi hari ini kita berada di 62 %," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bukan Cuma Tidak Hadir, Nama Sandiaga Pun Tidak Ada di Spanduk Saat Syukuran Kemenangan Prabowo,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×