kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prabowo Subianto klaim menang pilpres 2019, PDIP: Sebuah ironi


Jumat, 19 April 2019 / 22:41 WIB
Prabowo Subianto klaim menang pilpres 2019, PDIP: Sebuah ironi


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai klaim kemenangan yang dilakukan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan sebuah ironi. Hasto menyinggung sikap Prabowo yang tak memercayai hitung cepat atau quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei. 

Sementara itu, partai politik pendukung Prabowo mengakui hitung cepat sejumlah lembaga survei itu terkait pemilu legislatif (Pileg) 2019. 

"Partai politik pendukung Pak Prabowo-Sandi pun mengakui quick count untuk partai politiknya, sehingga sangat ironi ketika partai politik quick count-nya diterima, kemudian untuk pilpres-nya tidak diterima. Yang kemudian mengadakan aksi sepihak dengan tiga kali pernyataan menang. Ini sangat ironis," kata Hasto di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (19/4). 

Hasto juga menyinggung perbedaan sikap Prabowo saat melihat hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta 2017. Hasil hitung cepat mengunggulkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

"Pak Prabowo ketika Pilkada DKI yang memenangkan Anies dan Sandi saat itu bilang juga menggunakan quick count sebagai sebuah instrumen yang bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya dari aspek metodologi," ujarnya.  

Berkaca dari peristiwa tersebut, Hasto menyarankan agar semua pihak lebih baik menunggu hasil rekapitulasi yang dilakukan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Prabowo sebelumnya mengklaim kemenangan ada di pihaknya sejak Rabu (17/4) sore. Saat itu, Prabowo menyatakan tak percaya dengan hasil survei lembaga lain yang dianggapnya tengah menggiring opini. 

Prabowo berpegangan pada data exit poll, quick count, dan real count internal yang dimilikinya. Saat pertama kali merespons hasil survei, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebutkan data yang masuk ke pihaknya berasal dari 5.000 TPS. 

"Hasil exit poll di 5.000 TPS menunjukkan kita menang 55,4%, dan hasil quick count tadi saya sebut kita menang 52,2%," ujar Prabowo dalam jumpa pers tanpa kehadiran Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 17.00. 

Prabowo pada malam hari, yang lagi-lagi tanpa didampingi Sandiaga, juga kembali meneguhkan kemenangannya dalam jumpa pers. Dia bahkan mengklaim menang 62 persen berdasarkan data internal tim. 

Saat itu, Prabowo menuturkan bahwa sudah 320.000 TPS yang masuk atau sekitar 40%. Klaim Prabowo ini berbanding terbalik dengan hasil survei delapan lembaga yang menggelar quick count. Publikasi hasil quick count sejumlah lembaga disiarkan banyak media massa. (Dylan Aprialdo Rachman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Nilai Klaim Kemenangan Prabowo Sebuah Ironi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×