kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tetapkan Siaga I, Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI di Lebanon


Kamis, 08 Agustus 2024 / 16:31 WIB
Tetapkan Siaga I, Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI di Lebanon
ILUSTRASI. Fires blaze after Lebanon's Hezbollah said it launched more than 200 rockets and a swarm of drones at Israeli military sites, near the border between Israel and Lebanon on the Israeli side July 4 2024. REUTERS/Rami Shlush


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pemerintah terus mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon. Retno menyebutkan, Kementerian Luar Negeri sudah menetapkan status siaga 1 untuk Lebanon.

"Dengan WNI kita yang ada di Lebanon, kita sudah tetapkan Lebanon sebagai siaga 1," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

"Sehingga upaya untuk melakukan atau komunikasi untuk melakukan evakuasi (WNI) sudah terus dijalankan," kata dia.

Untuk diketahui, situasi di Lebanon belakangan semakin memanas seiring ketegangan antara Hezbollah dan Israel.

Terbaru, komandan tertinggi dan salah satu pendiri Hezbollah Fuad Shukr dikonfirmasi terbunuh dalam serangan Israel di selatan Beirut, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga: Situasi Panas, Negara Dunia Ramai-Ramai Minta Warganya Segera Hengkang dari Lebanon

Menurut Israel, serangan itu diluncurkan sebagai aksi balasan atas tembakan roket Hezbollah yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024). Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mengimbau WNI di Lebanon untuk bersiap diri jika situasi semakin memanas.

Kepala Kanselerai KBRI Beirut Yosi Aprizal mengatakan, imbauan ini merupakan bentuk antisipasi jika situasi di Lebanon memburuk.

"Melihat perkembangan situasi, kami per 29 Juli 2024 mengimbau warga untuk bisa melakukan evakuasi mandiri, sebagai antisipasi apabila ke depan terjadi pemburukan kondisi yang akan sulit untuk keluar dari Lebanon," kata Yosi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2024).

Baca Juga: Ketegangan Israel Menunggu Ancaman Serangan Iran dan Proksinya yang Kian Dekat

Yosi menjelaskan, sejauh ini ada total 203 WNI di Lebanon. Angka itu belum termasuk pasukan perdamaian Indonesia yang mencapai 1.232 orang, dengan rincian 1.232 pasukan di selatan Lebanon dan 119 orang bertugas di KRI Diponegoro.

Sementara, dari 203 WNI, sebanyak 14 di antaranya berada di wilayah rawan, yakni Lebanon selatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebanon Siaga 1, Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi WNI ". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×