Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Untuk kedua kalinya, Barrack Obama kembali terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Terpilihnya Obama sebagai pemimpin AS untuk empat tahun ke depan dinilai akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia.
Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi mengungkapkan terpilihnya Obama sebagai presiden AS berdampak positif bagi ekonomi global. Menurutnya, kemenangan dengan Obama berarti ada kepastian tentang arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Menurut Eric, selama ini kebijakan luar negeri Obama lebih merangkul ke Asia pasifik. “Sehingga dampak positif bagi Indonesia adalah arah hubungan atau kerjasama dengan Indonesia akan berlanjut," jelasnya Rabu (7/11).
Ekonom BCA David Sumual juga sepakat, dengan terpilihnya Obama kebijakan kerjasama ekonomi dengan Indonesia yang selama ini sudah dijalankan akan terus berlanjut. Ia berharap, akan ada peningkatan investasi yang signifikan dari kerjasama bilateral Indonesia dan Amerika Serikat.
Selama ini, kerjasama perdagangan Indonesia dan AS masih bertumpu pada pertambangan dan migas. Nah, "Ke depan harapannya bisa berkembang ke sektor lain seperti sektor manufaktur," kata David.
Semasa kepemimpinan Obama, hubungan Indonesia dengan AS memang sedikit melunak. Hanya saja, harus diakui AS masih menerapkan kebijakan proteksionis. Dalam hal perdagangan minyak sawit mentah misalnya. Amerika Serikat menolak produk CPO Indonesia masuk ke negaranya dengan alasan isu lingkungan.
Mengenai ini, David bilang Indonesia hanya perlu melakukan pendekatan diplomasi perdagangan. Menurutnya, selama ini AS belum mendapatkan data dukung yang faktual mengenai CPO Indonesia. Sehingga, kewajiban pemerintah Indonesia untuk meyakinkan AS dengan memasok data dukung yang kuat.
Sementara ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih melihat kebijakan ekonomi Partai Demokrat di AS sudah lebih terbuka. Ini memberikan dampak positif bagi kerjasama ekonomi Indonesia dan AS.
Lana yakin, terpilihnya kembali Obama memberikan sinyal bahwa rakyat AS memberikan kesempatan bagi Obama untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulainya. “Sehingga kebijakan yang telah disusun Obama akan terus berlanjut," jelasnya.
Hanya saja, Lana mengakui, dari sisi kebijakan yang menyangkut hak asasi manusia, kebijakan Partai Demokrat yang menaungi Obama tidak sebaik kebijakan HAM dari Partai Republik.
Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan kemenangan Obama berdampak positif karena kebijakan pemerintah AS akan terus dijalankan. "Harapan yang paling dekat adalah bagaimana isu masalah fiskal cliff bisa diselesaikan di akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan," ungkapnya.
Menurut Perry, pekerjaan rumah terbesar AS adalah bagaimana melakukan resolusi aspek fiskalnya. Di antaranya adalah bagaimana kelanjutan dari pemangkasan belanja untuk menurunkan defisit, dan kelanjutan dari insentif pajak yang telah dikeluarkan untuk stimulus fiskal. Sebab, langkah-langkah inilah yang akan menentukan pembiayaan fiskal AS dan akan menentukan kondisi pasar keuangan AS dan dampaknya ke global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News