kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teror Sigi, Kemensos salurkan bantuan kepada warga Lembantongoa Rp 458 juta


Sabtu, 05 Desember 2020 / 17:04 WIB
Teror Sigi, Kemensos salurkan bantuan kepada warga Lembantongoa Rp 458 juta
ILUSTRASI. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Sunarti bersama tim dukungan layanan psikososial Kemensos RI memberikan trauma healing kepada pengungsi korban teror di Desa Lembatangoa, Sigi


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI menyalurkan bantuan sosial tragedi kemanusiaan yang terjadi di Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah senilai Rp 458.426.000.

Bantuan tersebut terdiri dari santunan ahli waris bagi korban meninggal sebanyak 4 orang masing-masing senilai 15 juta rupiah setiap jiwa, paket sembako, paket perlengkapan bermain anak, paket belajar anak, hand sanitizer, masker, sabun serta paket perlengkapan ibadah.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial RI, Sunarti, Jumat (4/12).

Mewakili Menteri Sosial, Sunarti menyampaikan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di tengah pendemi Covid-19 yang menimpa Indonesia.

Sunarti meminta warga desa Lembantongoa untuk tidak terpancing provokasi terprovokasi dengan isu yang menyesatkan di masyarakat karena dapat menimbulkan konflik secara horisontal.

Baca Juga: Pemerintah ambil langkah lebih tegas lagi soal teror di Sigi

"Percayakan penanganan ini kepada aparat keamanan. Pemerintah berkomitmen kehadiran dan kepedulian terhadap keamanan dan kenyamanan warga," tambah Sunarti.

Selain penyerahan simbolis bantuan sosial, Kementerian Sosial juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial terhadap penyintas yang berhasil selamat dari tragedi kemanusiaan tersebut yakni dengan melakukan teknik Progressive Muscular Relaxation (PMR).

"Hal ini dilakukan bertujuan untuk membuat penyintas dapat merasakan rileks sehingga pikirannya dapat kembali disegarkan," jelasnya.

Untuk mencegah peristiwa terulang kembali, dikatakan Sunarti pemerintah mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat setempat beserta perwakilan dari gereja Bala Keselamatan serta Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI) menyatakan komitmennya untuk menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Kita harus menempatkan persatuan dan kesatuan di atas segalanya serta meyakini bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi bukanlah merupakan unsur agama, tetapi murni tindakan teror yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan warga masyarakat pada umumnya," lanjutnya.

Sunarti menjelaskan penanganan aksi teror harus dilakukan secara terpadu termasuk adanya kemudahan sarana prasarana untuk percepatan penyerahan bantuan bagi warga disana.

Turut hadir dalam penyerahan tersebut Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, di antaranya Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Ridwan Mumu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sigi, Sabarudin, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi, Camat Palolo serta Kepala Desa Lembantongoa.




TERBARU

[X]
×