kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkait kondisi 53 awak KRI Nanggala-402, ini penjelasan KSAL Yudo Margono


Sabtu, 24 April 2021 / 21:51 WIB
Terkait kondisi 53 awak KRI Nanggala-402, ini penjelasan KSAL Yudo Margono
ILUSTRASI. FOTO ARSIP - Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengaku enggan berspekulasi terhadap kondisi para awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang dan tenggelam di perairan Utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021). 

Ia tak bisa memastikan bagaimana kondisi dari 53 awak kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu, setelah lebih dari 72 jam dinyatakan hilang dan kemudian tenggelam. 

"Kita tidak bisa melihat bagaimana korban, karena belum ketemu salah satu korbannya. Jadi kita tidak bisa duga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021). 

Pihaknya juga mengaku belum dapat memastikan terkait berapa persen angka harapan hidup para awak kapal selam itu. 

Baca Juga: Terdeteksi di kedalaman 850 meter, begini upaya penyelamatan KRI Nanggala-402

Namun, ia mempersilakan semua pihak menganalisis sendiri bagaimana kondisi awak kapal berdasarkan penemuan sejumlah benda yang diyakini milik KRI Nanggala-402.  "Tentunya dengan ada barang-barang ini silakan rekan-rekan evaluasi sendiri," ujarnya. 

Adapun sejumlah benda yang diyakini milik KRI Nanggala-402 itu di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus atau pipa pendingin bertuliskan Korea, botol berwarna oranye yang berguna untuk pelumasan naik turunnya periskop kapal selam. 

Yudo melanjutkan, TNI AL juga menemukan alas peralatan sholat yang biasa digunakan para ABK KRI Nanggala-402, sponge penahan panas, dan tumpahan solar. 

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum. Dan di sekitar radius 10 mil, tidak ada kapal lain yang melintas. Kemudian para ahli yang dalam ini mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," tutur Yudo. 

Dengan penemuan tersebut, saat ini pihaknya menaikkan status KRI Nanggala-402 daru submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam). 

Baca Juga: Panglima TNI nyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam pasca 72 jam pencarian

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, pada saat ini kita isyaratakan untuk (naik) dari submiss kita tingkitkan menuju fase subsunk," ujar Yudo dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Sabtu (24/4/2021). 

"Pada fase subsunk nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadp ABK yang kemungkinan masih selamat. Kita evakuasi baik nanti ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi nanti akan kita lanjutkan ke proses berikutnya," lanjutnya. 

KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Utara Pulau Bali pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 04.25 WIB.  Kapal ini sedianya dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021). 

Latihan ini rencananya dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Akan tetapi, akibat peristiwa ini memaksa latihan tersebut dibatalkan.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AL Belum Dapat Pastikan Kondisi 53 Awak KRI Nanggala-402 yang Dinyatakan Tenggelam"
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Sandro Gatra

Selanjutnya: KRI Nanggala-402 hilang, hanya punya 72 jam selamatkan awak sebelum oksigen habis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×