kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terima kunjungan parlemen Prancis, DPR bahas isu CPO


Kamis, 01 November 2018 / 20:05 WIB
Terima kunjungan parlemen Prancis, DPR bahas isu CPO
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Prancis Effendi M.S Simbolon menerima kunjungan Delegasi Parlemen Prancis yang dipimpin Raphel Gerard.  Berbagai hal penting dibahas dalam pertemuan tersebut, khususnya hubungan di bidang ekonomi dan pertahanan antara Indonesia dengan Prancis.

“Kita membahas isu-isu yang berkembang, seperti isu perdagangan terkait CPO (Crude Palm Oil)  kita, hubungan people to people, dan lingkungan hidup. Sedikit disinggung juga isu Papua,” ungkap Effendi usai menerima Delegasi Parlemen Prancis di Gedung DPR RI dikutip dalam siaran resmi dpr.go.id, Rabu (31/10).

Turut hadir dalam pertemuan ini di antaranya Wakil Ketua GKSB Prancis – Indonesia Sandra Marsaud, Anggota Parlemen Prancis Maine Sage dan Duta Besar Prancis untuk RI Jean-Charles Berthonnet.

Legislastor PDI-Perjuangan itu menuturkan, khusus di bidang ekonomi dan perdagangan, hubungan kedua negara semakin menunjukkan arah yang positif. Tercatat, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2017 sebesar US$ 2,6 miliar atau meningkat 15% dari tahun sebelumnya.

“Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia serius dengan upaya peningkatan nilai perdagangan kedua negara. Kami juga berharap, Prancis dapat menjadi pintu gerbang ke pasar Eropa dan sebaliknya, Indonesia akan menjadi gerbang Prancis ke pasar Asia Tenggara (ASEAN),” papar Effendi.

Sementara terkait CPO atau minyak kelapa sawit yang menjadi industri strategis nasional, Effendi berharap Prancis dapat terlibat dan berperan untuk memberikan kampanye positif agar pemberitaan menjadi lebih berimbang dan masyarakat internasional lebih paham peran sawit terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Minyak kelapa sawit bukan komoditas biasa bagi Indonesia. Komoditas sawit memainkan peran penting dalam perekonomian dan menyediakan lapangan kerja bagi 5,3 juta orang serta penghidupan bagi 21 juta orang di seluruh tanah air,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut legislator daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta itu, Pemerintah Indonesia tengah mengampanyekan sustainability di sektor palm oil Indonesia untuk mendorong ekspor palm oil ke negara-negara Uni Eropa, salah satunya Prancis.

“Salah satu wujud pengimplementasian komitmen tersebut, pemerintah dan stakeholders Indonesia juga telah membentuk The Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)  yang akan dijadikan sebagai standard dalam memproduksi sustainable palm oil,” jelas dia

Di sektor pertahanan, mengemuka bahwa keduanya berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan menjaga stabilitas perdamaian dunia. “Kadang-kadang ada pertemuan informal di wilayah Prancis oleh beberapa oknum dari Papua Merdeka dan mereka (Prancis) menyampaikan secara tegas sikapnya tidak berpihak pada isu tersebut," imbuhnya.

Ketua Group Persahabatan Prancis - Indonesia Raphel Gerard berharap pertemuan ini dapat meningkatkan hubungan people to people contact antar kedua negara.

Serta mendorong kerja sama dengan tujuan meningkatkan minat wisatawan dari Prancis maupun Indonesia untuk saling bertukar budaya yang ada di kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×