Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Lantaran banyak terkendala pembebasan lahan, sejumlah proyek pembangunan jalan tol belum dilirik investor asing. Alhasi, hingga saat ini proyek tol masih didominasi investor lokal.
"Untuk jalan memang yang lebih tertarik itu masih dari dalam (investor lokal)," kata Deputy Director of Land Transportation, Road and Bridge Infrastructure, Directorate of Infrastructure Planning Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Dendy Apriandi, pekan lalu.
Padahal, peranan investor asing sangat dibutuhkan mengingat tingginya kebutuhan sarana infrastruktur tol untuk memperlancar iklim investasi. Terlebih, infrastruktur tol Indonesia selama ini memang dinilai masih sangat kurang.
Sampai saat ini, tercatat ada beberapa proyek tol yang tertunda akibat belum kelarnya pembebasan lahan. Di antaranya proyek kerjasama pemerintah swasta (KPS) Cikampek-Palimanan yang penyelesaian financial closing-nya mundur akibat belum rampungnya pembebasan lahan.
Proyek lain yang terkatung-katung adalah jalan tol Medan-Kualanamu yang kondisinya baru selesai 60% pembebasan lahan. Padahal proyek ini termasuk dalam showcase proyek yang telah difasilitasi percepatan pelaksanaannya oleh BKPM.
Sedangkan proyek yang juga ditawarkan BKPM pada 2013 ini adalah proyek tol Malang-Pandaan dengan perkiraan total investasi mencapai US$ 420 juta. Hingga saat ini, pembebasan lahan untuk Malang-Pandaan tergolong belum signifikan karena masih 10%.
BKPM kini tengah mencari pelbagai upaya berbagai untuk mengetasi persoalan itu. "Kami ingin asing ikut masuk untuk semakin meningkatkan kualitas dari materi pembangunan jalan juga," tambah Dendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News