Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
SOLO. Korban tewas yang diduga pelaku peledakan di dalam gereja GBIS, Kepunton, Solo, sebelummya diduga masuk ke warung internet yang jaraknya 200 meter dari gereja. Laki-laki muda itu dua kali melakukan akses internet di bilik nomor 9, dengan dua nama berbeda.
Pertama laki-laki muda itu melakukan akses internet atas nama Oki. Dia membuka internet dari pukul 08.37 WIB hingga pukul 09.28 WIB. Namun menurut pemilik warung internet (warnet) itu, Sunu, billing time warnet lebih cepat 24 menit. Diperkirakan waktu akses internet laki-laki itu antara pukul 08.13 WIB hingga pukul 09.04 WIB.
Menurut Sunu, yang mengutip keterangan petugas di warnet miliknya, laki-laki muda itu lalu keluar dan masuk lagi beberapa menit kemudian. Ia masuk ke bilik nomor 9 juga, kali ini menggunakan nama Eko dan tercatat melakukan akses internet pukul 10.43 WIB hingga 10.56 WIB (10.19 WIB hingga 10.32 WIB).
Sunu menyebutkan, laki-laki muda berkaca mata itu lalu sempat masuk ke kamar mandi di warnet. Setelah keluar kamar mandi, tas yang dibawanya dititipkan kepada penjaga warnet. "Sampai sekarang laki-laki itu belum balik lagi," kata Sunu.
Diduga, laki-laki itulah yang menjadi salah satu korban dalam ledakan di gereja di GBIS, Kepunton, Solo, pukul 10.55 WIB. Di dalam tas yang ditinggalkan laki-laki muda itu, di antaranya terdapat Al Quran, minyak wangi, pulpen.
Sunu menambahkan, saat membuka internet laki-laki itu di antaranya membuka soal Osama, Amerika Serikat, dan Afganistan. (Sri Rejeki/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News