CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.694   46,00   0,29%
  • IDX 7.287   42,97   0,59%
  • KOMPAS100 1.121   3,70   0,33%
  • LQ45 885   -2,19   -0,25%
  • ISSI 222   1,89   0,86%
  • IDX30 456   -1,32   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -2,67   -0,48%
  • IDX80 128   0,01   0,01%
  • IDXV30 138   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 153   -0,62   -0,41%

Polisi: Kami duga bom bunuh diri


Minggu, 25 September 2011 / 13:32 WIB
ILUSTRASI. Produksi migas


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can


SOLO. Ledakan terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Solo, Minggu (25/9) pukul 10.55. Ledakan diduga kuat sebagai aksi bom bunuh diri, menyusul tewasnya satu orang yang belum bisa diidentifikasi di halaman gereja tersebut.

Selain memakan satu korban jiwa, ledakan juga melukai sedikitnya delapan anggota jemaat gereja yang berdiri di Jalan Arif Rahman Hakim tersebut. "Memang benar itu terjadi di GBIS di Solo. Waktu kejadiannya lebih kurang pukul 10.55. Kami duga kuat bom diri karena melihat kasat mata," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Jihartono ketika dihubungi wartawan, Minggu (25/9).

Menurutnya, dugaan tersebut muncul ketika pihak kepolisian mengidentifikasi luka di tubuh seorang korban yang meninggal dunia. Jihartono menyatakan, ada luka di perut dan tangan korban yang berciri-ciri seperti korban bom bunuh diri.

"Kami duga dia pelaku bunuh diri. Sekarang tim Desaster Victim Identivication Solo dan Semarang sedang olah tempat kejadian perkara untuk mengidentifikasi siapa yang meninggal, jenisnya bom ini low atau high explosive, modus perakitan, dan sebagainya," ujarnya.

Sejauh ini, saksi mata dari jemaat GBIS Kepunton yang selamat mengaku, korban luka kebanyakan karena terkena terjangan paku dari ledakan bom. Korban sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Kota Solo. Sementara itu, di lokasi kejadian, garis polisi dipasang sekitar 30 meter dari gereja. Pintu gerbang gereja ditutup rapat. Mayat pengebom yang ada di pintu masuk gereja masih dibiarkan tergeletak. (Maria Natalia/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×