kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdampak virus corona, devisa sektor pariwisata bisa turun US$ 6,9 miliar


Selasa, 05 Mei 2020 / 11:23 WIB
Terdampak virus corona, devisa sektor pariwisata bisa turun US$ 6,9 miliar
ILUSTRASI. Suasana lengang Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, sepi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) melumpuhkan industri pariwisata Indonesia. Ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang turun drastis pada Maret 2020. 

Berdasarkan perhitungan Bank Permata, pada kuartal I-2020 penurunan wisatawan mencapai 30% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini diperkirakan akan semakin dalam seiring dengan ditutupnya akses penerbangan di berbagai negara. 

"Tanpa adanya vaksin ataupun obat dari Covid-19, diperkirakan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia masih akan cenderung rendah," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Senin (4/5). 

Baca Juga: Kunjungan wisman turun 30,62% dari awal tahun, ini jawaban Wishnutama

Josua pun memperkirakan, penurunan jumlah pelancong bisa capai 8 juta hingga 9 juta wisatawan, alias turun 50% dibandingkan dengan tahun 2019. Dengan penurunan tersebut, devisa dari sektor pariwisata pun anjlok hingga US$ 5,77 miliar - US$ 6,90 miliar.

Ini menjadi tugas berat bagi pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata setelah masa pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir. Memang, industri pariwisata bukan satu-satunya yang mendatangkan devisa negara, tetapi sektor ini diharapkan mampu menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 

"Pemerintah bisa menggelontorkan paket stimulus seperti diskon tiket pesawat dan akomodasi yang sebelumnya kurang optimal ketika masa pandemi masih berlangsung," tambah Josua. 

Baca Juga: Kunjungan wisman Januari - Maret 2020 turun 30,62% dari periode yang sama tahun lalu

Selain itu, pemerintah juga bisa mempromosikan lebih optimal lagi destinasi-destinasi wisata nasional dan menggalakkan kembali MICE untuk menarik pelancong mancanegara, termasuk wisatawan domestik. 

Sebagai tambahan informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman pada bulan Maret 2020 hanya 470.900 atau ambles 45,50% dibanding bulan sebelumnya. Nah, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, maka kunjungan wiswan anjlok 64,11%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×