Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran pada bulan Maret 2020 mulai terdampak wabah virus corona. Hal itu terlihat dari hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa penjualan rill (IPR) bulan Maret terkontraksi 4,5% year on year (yoy) menjadi 219,9 .
Penjualan eceran bulan Maret ini melanjutkan penurunan lebih dalam dari penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 0,8% yoy.
Baca Juga: Program pemulihan ekonomi, ada Rp 25 triliun untuk voucher makanan dan pariwisata
“Penurunan bersumber dari kontraksi penjualan yang terjadi pada hampir seluruh kelompok kecuali Makanan, Minuman, dan Tembakau,” tulis Bank Indonesia (BI) dalam hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Maret 2020, Selasa (12/6).
Penurunan terdalam terjadi pada kelompok Barang Lainnya khususnya sub kelompok Sandang tercatat mengalami kontraksi sebesar 60,5% yoy. Ini menurun tajam dari kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 40,4% yoy.
Selain itu, penurunan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi juga terlihat lebih jauh, yaitu dari 16,8% yoy pada Februari 2020 menjadi 20,5% yoy pada Maret 2020.
Baca Juga: Kurs dan harga minyak global Volatile, kebijakan stabilisasi harga BBM sudah tepat
Dengan capaian tersebut, pertumbuhan penjualan eceran kuartal I-2020 terindikasi mengalami kontraksi. Hasil SPE menunjukkan bahwa rata-rata IPR di kuartal pertama tahun ini turun 1,9% yoy.
Padahal, di kuartal IV-2019, IPR berhasil tumbuh 1,5% yoy dan pada periode yang sama tahun lalu, berhasil tumbuh 8,8% yoy.