Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) berpegang teguh pada program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di area tambang Gosowong. Oleh karenanya, pada Minggu, 12 Oktober 2025, NHM bersama tim Emergency Response Team (ERT) Departemen Health, Safety & Environment (HSE) bersama tim Departemen Ore Treatment melaksanakan simulasi dengan skenario tumpahan sianida di area Reagent Mixing Area di Mill Gosowong.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kesiapan, kemampuan teknis, serta koordinasi lintas departemen dalam menghadapi potensi keadaan darurat. Selain itu, simulasi diharapkan dapat menjadi langkah taktis NHM dalam menerapkan Good Mining Practice dan yang menjadi fokus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selama simulasi, tim dihadapkan skenario tumpahan sianida menyebabkan dilaksanakannya evakuasi seluruh karyawan di area Mill dan Gosowong menuju titik kumpul aman. Sementara itu, tim penanganan tumpahan melakukan isolasi area serta proses dekontaminasi sesuai prosedur operasional standar (SOP) dan pedoman teknis yang berlaku di industri pertambangan nasional.
Emergency Response Team (ERT) Captain Muhammad Ifan menyampaikan, latihan ini memperkuat kolaborasi antar tim serta mengasah kemampuan komunikasi, kecepatan respon, dan koordinasi di lapangan. “Simulasi tanggap darurat seperti ini penting untuk memastikan kesiapan tim dalam menghadapi situasi kritis, sekaligus menumbuhkan budaya keselamatan di seluruh level organisasi,” ujar Ifan.
Karena area tambang bersinggungan langsung dengan sianida, Manajer Departemen Ore Treatment Alip Puspandaru menegaskan, kegiatan ini juga termasuk dalam langkah perusahaan terhadap standar keselamatan ESDM. Lebih lanjut, Alip menilai simulasi yang dijalankan menjadi kesempatan bagus untuk mengasah kesiapsiagaan dan koordinasi tim di lapangan dalam menghadapi situasi darurat. “Karena departemen kami berhubungan langsung dengan bahan berbahaya sianida, sangat penting bagi kami untuk memastikan pengendalian yang baik agar tetap aman bagi pekerja dan lingkungan. Kegiatan ini berjalan lancar, dengan kerja sama yang solid mulai dari penanganan korban, penanganan tumpahan, dan evakuasi karyawan ke titik aman,” kata Alip.
Simulasi berjalan lancar dengan keterlibatan berbagai departemen, mulai dari penanganan korban, pengamanan area, hingga evakuasi ke titik aman. Peserta juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Fahri Saputra, Officer Recruitment GA & Formalities, menyebut bahwa kegiatan ini memberikan penyegaran penting bagi seluruh karyawan agar selalu siap dalam menghadapi kondisi darurat.
Peserta magang pun turut diajak dalam simulasi. Mathelda Kalalo, salah satu peserta magang, mengaku mendapatkan pengalaman berharga. “Awalnya saya bingung saat mendengar sirine, tapi dengan arahan yang jelas akhirnya kami bisa berkumpul di titik aman. Saya melihat langsung bagaimana perusahaan tambang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama, bahkan bagi peserta magang,” ujarnya.
Dengan pelaksanaan simulasi secara berkala, NHM tidak hanya memastikan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan dan berbudaya K3 tinggi di Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen NHM untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi ESDM, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Selanjutnya: Polytama Dorong Efisiensi Energi Industri Lewat Produk Bersertifikat UL Green
Menarik Dibaca: 6 Film Misteri Netflix untuk Halloween yang Bikin Merinding
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













