kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Temui Menkop UMKM, Tokopedia ungkap permasalahan UMKM


Senin, 04 November 2019 / 20:27 WIB
Temui Menkop UMKM, Tokopedia ungkap permasalahan UMKM
ILUSTRASI. Founder and CEO of Indonesian e-commerce firm Tokopedia, William Tanuwijaya, poses for a photograph at Tokopedia headquarters in Jakarta, Indonesia, July 25, 2019. Picture taken July 25, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Tokopedia William Tanuwijaya bertemu dengan Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Menkop UMKM) Teten Masduki hari ini. Dalam pertemuan tersebut, William mengaku melaporkan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.

William mengaku permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM sangat kompleks. Namun, dia menyebut salah satu masalah yang dialami adalah lamanya perizinan yang didapatkan pelaku usaha ketika sudah menghasilkan salah satu produk.

"Banyak sekali UMKM kita yang memproduksi sendiri, tetapi ketika mereka mau membuat produk tersebut dalam skala nasional, tentunya mereka harus punya izin. Kalau izinnya keluar lama, tentunya lama juga merambah pasar di seluruh Indonesia, bahkan sampai ekspor," tutur William, Senin (4/11).

Baca Juga: Tokopedia bersiap IPO di dua negara

Selain perizinan yang lebih cepat, William pun berharap, nantinya proses perolehan izin lebih mudah dengan adanya perizinan satu pintu via digital.

Tak hanya soal perizinan, William pun mengatakan, produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM di Indonesia perlu dukungan supaya lebih berdaya saing. Dia berpendapat, bila produk-produk tersebut berdaya saing, maka UMKM bisa memiliki pasar yang lebih jelas dan bisa bersaing dengan produk lain.

"Jadi kita harus memikirkan kalau brand-brand Indonesia ini bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri terlebih dahulu. Bisa punya daya saing yang lebih baik. Karena itu kita banyak sekali diskusi bagaimana kira-kira membantu UMKM kita naik kelas," terang William.

Baca Juga: Ini strategi Tokopedia untuk capai target transaksi 2% dari PDB pada 2020

William juga mengatakan pihaknya sudah mencoba membantu pelaku UMKM untuk terus tumbuh dengan menyediakan platform yang terbuka bagi semua pihak mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan lainnya.

Menurutnya, melalui Tokopedia, pelaku usaha juga bisa mendapatkan akses permodalan. Tokopedia juga turut memberikan beragam pelatihan di berbagai daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×