Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Menurut hasil pemetaan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, pada tahun 2020 dan 2021 terdapat 90,48% dari 11.868 pesantren sudah memiliki unit usaha. Bahkan sebanyak 2,58% pesantren memiliki 3-5 jenis usaha.
Tahun 2022 ini, sambung Teten pihaknya ingin mewujudkan Pemulihan Transformatif pada UMKM dan Koperasi. Yaitu, pemulihan yang tidak sekadar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi, tetapi sekaligus menyiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa akan datang.
Baca Juga: Sederhana dan Mudah! Ini Cara Mengatasi Sakit Gigi di Rumah
Ke depan KemenKopUKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan. Tentunya keterlibatan santri-santri muda dan alumni pesantren sangat diharapkan.
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berharap, kerja sama tak hanya mendorong peningkatan kualitas SDM, tapi juga membangun kemandirian ekonomi pondok pesantren. "Semoga MoU dengan KemenKopUKM membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi umat, serta bangsa dan negara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News