kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan utang, penerbitan SBN baru 55,2% dari target hingga akhir September


Kamis, 28 Oktober 2021 / 17:59 WIB
Tekan utang, penerbitan SBN baru 55,2% dari target hingga akhir September
ILUSTRASI. Pialang saham mengamati pergerakan saham di MNC Sekuritas Jakarta, Kamis (1/10). Tekan utang, penerbitan SBN baru 55,2% dari target hingga akhir September.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Upaya pemerintah untuk menekan penerbitan utang berjalan mulus, seiring dengan pemulihan ekonomi. Karenanya, daya tahan penerimaan negara makin kuat untuk menopang belanja negara. 

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai dengan akhir September 2021 sebesar Rp 666,7 triliun, minus 15,7% year on year (yoy). Pencapaian ini baru setara 55,2% dari target penerbitan SBN neto sepanjang 2021 sebesar Rp 1.207,3 triliun.

"Pembiayaan ini ada penurunan. Artinya, sesuai target pemerintah untuk menyehatkan kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers APBN, Senin (25/10).

Sri Mulyani mengatakan realisasi penerbitan SBN tersebut menandakan bahwa pasar keuangan domestik kondusif karena kuatnya fundamental Indonesia. Sehingga, telah berdampak positif terhadap pasar perdana SBN serta mendukung kinerja lelang SBN. 

Baca Juga: Direktur SUN: Likuiditas dan berkurangnya suplai jadi katalis lelang SUN kemarin

“Bahkan pasar keuangan domestik cukup kondusif terlihat dari SBN yield alami kinerja yang bahkan tetap kuat dan positif dibandingkan yield US Treausry . Tahun 2021 BI sudah partisipasi Rp 142,74 triliun dengan pembelian SUN Rp 87,507 triliun dan pembelian Surat Berharga Syariah Negara (SBN) mencapai Rp 45,23 triliun,” ucap Menkeu. 

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan dengan skema penerbitan SBN yang dibeli oleh Bank Indonesia (BI) melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II dan III tetap akan berlangsung pada November-Desember tahun ini.

Kemudian, di kuartal IV 2021 pemerintah juga akan mengoptimalkan pembiayaan dengan menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). Dus, pemerintah memutuskan untuk menurunkan target lelang.  

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan, Pengelolaan, dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan rencananya pemerintah akan mengurangi target penerbitan SBN neto menjadi Rp 879 triliun. Artinya, pemerintah akan memangkas Rp 328,3 triliun penerbitan SBN neto dari yang sebelumnya tertuang dalam APBN tahun anggaran 2021. 

Baca Juga: Penjelasan Sri Mulyani terkait menyusutnya pembiayaan utang hingga September 2021

Luky menjelaskan, kebijakan tersebut ditempuh sejalan dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang terus tumbuh. Sehingga, outlook defisit APBN diperkirakan lebih rendah daripada pagu. 




TERBARU

[X]
×