kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Tekan Penyebaran PMK di Jatim, Kementan Imbau Peternak Lakukan Vaksinasi Ternak


Selasa, 07 Januari 2025 / 17:35 WIB
Tekan Penyebaran PMK di Jatim, Kementan Imbau Peternak Lakukan Vaksinasi Ternak
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat meninjau salah satu peternakan di Banyuwangi terkait kasus PMK Ternak.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau para peternak sapi di Provinsi Jawa Timur segera melakukan vaksinasi terhadap ternaknya guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan vaksin PMK dapat diperoleh melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat atau dengan membeli secara mandiri, dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu kurang dari Rp 50 ribu. 

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang punya ternak sapi, untuk mengadakan vaksinnya sendiri,” ujar Sudaryono dalam keteranganya, Rabu (8/1). 

Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin, namun jumlah tersebut tidak cukup untuk seluruh populasi sapi di Indonesia. 

Untuk itu, Kementan menyarankan para peternak untuk tidak menunggu bantuan dari pemerintah karena alokasi vaksin yang terbatas dan tidak dapat menjangkau semua peternak di Indonesia. 

Baca Juga: Barantin Pastikan Kesehatan 2.797 Sapi Impor yang Masuk Awal Tahun 2025

“Jadi sekali lagi, selain juga nanti di masing-masing dinas itu ada vaksinasi yang memang kita berikan secara gratis, tapi juga kami mengimbau kepada yang belum terkena PMK jangan nunggu sampai kena baru divaksin,” katanya.

Selain itu, Sudaryono mengingatkan agar masyarakat segera melaporkan jika ada indikasi sapi terpapar PMK. Menurutnya, laporan yang cepat akan membantu petugas melakukan tindakan isolasi dan pengobatan sesuai prosedur yang berlaku. 

Sebelumnya, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menerima laporan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi selama dua bulan terakhir. 

Sepanjang November hingga Desember 2024, terjadi 6.072 kasus PMK di Jatim, dengan 282 ekor ternak sapi mati. 

"Kasus PMK dilaporkan terjadi di 30 daerah di Jatim," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, dikonfirmasi, Senin (6/1). 

Gejala klinis pada hewan ternak yang terjangkit penyakit itu dilaporkan mengalami lemah dan pincang, air liur yang berlebihan, menggantung, dan berbusa. 

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kembali gencar melakukan vaksinasi dan pengobatan hewan ternak yang dilaporkan sakit. Sosialisasi dan edukasi kepada peternak juga dilakukan tentang penanganan hewan yang terserang PMK. 

"Kami juga menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan desinfektan pada pasar ternak untuk mencegah penularan yang lebih luas," ucap Indyah.

Baca Juga: Puncak PMK Diprediksi Maret, Kementan Minta Pemda Tutup Pasar Hewan Jika Ada Kasus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×