kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan penularan di rumah sakit dan kantor, ini langkah Satgas Covid-19


Selasa, 22 September 2020 / 17:43 WIB
Tekan penularan di rumah sakit dan kantor, ini langkah Satgas Covid-19
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Tugas Penanganan Virus Corona (Covid-19) mendorong sejumlah langkah untuk menekan kasus positif Covid-19. Salah satunya adalah upaya menekan kasus di klaster penularan terbesar. Antara lain adalah rumah sakit, komunitas, dan area perkantoran.

"Per 4 Juni hingga 12 September diketahui bahwa klaster yang menyumbangkan angka kasus Covid-19 terbanyak ialah dari rumah sakit, komunitas, dan perkantoran," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat Konferensi Pers, Selasa (22/9).

Penularan di DKI Jakarta yang berasal dari klaster rumah sakit sebanyak 24.400 pasien, dari komunitas sebanyak 15.133 pasien, dan dari perkantoran 3.194 karyawan. Selain itu ada pula penularan di klaster Anak Buah Kapal (ABK) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 1.641 orang, pasar 622 orang, dan puskesmas 220 orang.

Wiku meminta agar kantor yang terdapat kasus positif segera melakukan penutupan kantor sementara untuk mencegah penularan. Hal itu telah dilakukan juga oleh kantor kementerian dan pemerintahan.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (22/9): 252.923 kasus,184.298 sembuh, 9.837 meninggal

Selain itu, pemerintah juga meminta agar kantor dapat melakukan tes bagi karyawannya bila terdapat kasus positif. Meski pun nantinya biaya perawatan akan ditanggung oleh negara. "Perusahaan tidak perlu khawatir bila ada karyawan dengan hasil positif (Covid-19) pemerintah akan menanggung biaya perawatan," terang Wiku.

Sementara itu untuk mencegah klaster penularan rumah sakit dan bertambahnya korban dari tenaga medis, pemerintah akan melakukan tes swab gratis bagi tenaga medis. "Kami mulai akan lakukan Selasa (22/9) ini dan diawali di Jabodetabek," ungkap Wiku.

Selanjutnya swab test gratis akan dilakukan di provinsi lain khususnya yang masuk zona merah Covid-19. Pemerintah mendorong agar tenaga medis mengikuti kegiatan tes tersebut. Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hari ini terdapat tambahan 4.071 kasus positif. Berdasarkan tambahan tersebut terdapat 252.923 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Dari angka tersebut terdapat tambahan 3.501 kasus sembuh sehingga total ada 184.298 kasus sembuh. Sementara itu kasus meninggal dunia bertambah 160 kasus sehingga total terdapat 9.837 kasus meninggal.

Selanjutnya: Waspada! Masyarakat berpotensi terpapar Covid-19 meski tidak keluar rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×