Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi potensi pergerakan mudik nasional saat lebaran 2023 mencapai 45,8% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 123,8 juta orang.
Pengamat Transportasi KI Darmaningtyas menilai ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam mengurangi kemacetan saat mudik khususnya di titik rawan seperti Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.
Pertama, pemerintah perlu memutuskan secara cepat terkait rekayasa lalu lintas. Keputusan ini harus dikaji secara komprehensif agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditanggulangi.
Baca Juga: Kemenhub Lakukan Pengecekan Kesiapan Transportasi Angkutan Lebaran 2023
"Seperti misalnya pakai skema one way atau tidak. Hal hal demikian harus dipersiapkan," kata Darmaningtyas pada Kontan.co.id, Minggu (19/3).
Mengevaluasi dari mudik kemarin, Darmaningtyas meminta pemerintah untuk tidak Memberlakukan one way mulai dari Semarang sampai Jakarta. Jika menggunakan one way dia mengusulkan agar diterapkan pada beberapa ruas jalan saja.
Menurutnya pemerintah tetap perlu memfasilitasi masyarakat yang berjalan di arah sebaliknya. Sebab tidak semua masyarakat melakukan per jalan mudik satu arah.
"Yang saya sebut misalnya saat mudik one way nya kan ke timur tapi orang ada yang mau ke Jakarta juga. itu harus juga difasilitasi," tutur Darmaningtyas.
Khusus di kemacetan di Pelabuhan Merak, menurutnya pemerintah perlu menginformasikan lebih masif bahwa Trans Sumatra sudah dapat digunakan dengan jaminan keamanan dari Pemerintah.
Baca Juga: Apakah Bakal Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2023?
Menurutnya, jika sudah banyak masyarakat yang berpindah lewat Trans Sumatra bisa mengurangi penumpukan di Pelabuhan Merak.
Selain itu, di masa mudik ini, pemerintah perlu menerapkan mekanisme pembelian tiket secara daring seluruhnya agar tidak ada masyarakat yang menumpuk untuk membeli tiket lagi.
"Jadi kalau sudah beli tiket, semestinya penumpang berangkatnya bisa diprediksi di mana mereka berangkat ke pelabuhan sesuai dengan jam keberangkatan," Darmaningtyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News