kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan Inflasi, Pemerintah Percepat Salurkan Raskin


Senin, 02 Agustus 2010 / 19:57 WIB
Tekan Inflasi, Pemerintah Percepat Salurkan Raskin


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Inflasi hingga Juli 2010 yang cukup tinggi, membuat pemerintah khawatir. Untuk tidak membuat inflasi terus membubung tinggi, pemerintah akan menjalankan berbagai strategi.

Di antaranya dengan mempercepat penyaluran beras miskin (raskin) dan menggelar operasi pasar di seluruh daerah.

Sekadar Anda tahu, hingga Juli kemarin, inflasi sudah mencapai 4,02%. Padahal, pemerintah menargetkan angka inflasi hanya 5,3% hingga akhir 2010. Penyebab utama kenaikan inflasi tersebut adalah harga bahan pokok yang meningkat, seperti beras yang menyumbang angka terbesar 0,26% dari 1,57% pada bulan Juli kemarin.

Untuk bisa menekan inflasi, pemerintah akan mempercepat penyaluran raskin. Raskin untuk bulan September, bakal dibarengkan dengan penyaluran bulan Agustus ini. “Targetnya Minggu ketiga Agustus sudah selesai,” kata Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, usai mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Senin (2/9).

Untuk kebijakan ini, pemerintah telah menyiapkan 560.000 ton beras. Jumlah ini merupakan gabungan alokasi raskin bulanan yang mencapai 280.000 ton per bulan.

Selain itu, pemerintah juga akan menggelar operasi pasar di berbagai daerah. Operasi pasar akan mulai dilaksanakan bulan ini. Sistemnya, pemerintah akan menjual kebutuhan pokok dengan harga lebih murah sekitar Rp 300 - Rp 500 per kilogram. “Untuk operasi pasar besar, kita akan menggunakan cadangan pemerintah yang saat ini masih ada sekitar 500.000 ton,” kata Bayu Khrisnamukti, Wakil Menteri Pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×