kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Target kunjungan turis sebesar 7,7 juta sukar tercapai


Kamis, 01 Desember 2011 / 14:18 WIB
Target kunjungan turis sebesar 7,7 juta sukar tercapai
ILUSTRASI. Ilustrasi. Manfaat kunyit dan efek sampingnya untuk kesehatan.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Target jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 7,7 juta orang sukar tercapai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah turis yang datang baru hingga Oktober 2011 lalu baru mencapai 6,27 juta orang.

BPS mencatat, jumlah kunjungan turis dalam bulan Oktober lalu sebesar 656.000 orang. Jumlah ini naik sebesar 10,32% dibandingkan Oktober 2010 lalu.

Secara kumulatif, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Djamal menerangkan, jumlah wisatawan naik 8,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, apakah target pemerintah bisa tercapai, Djamal belum bisa memastikannnya. "Hanya tinggal dua bulan lagi. Kita lihat nanti bisa terkejar atau tidak," katanya, Kamis (1/12).

Bali masih menjadi tempat favorit bagi turis asing. BPS mencatat, jumlah turis yang masuk lewat Bandara Ngurah Rai masih tertinggi dibandingkan pintu masuk lainnya. Jumlahnya mencapai 244.421 orang.

Kendati demikian, jumlah turis yang melancong ke Pulau Dewata mulai surut bila dibandingkan September 2011. Angkanya turun 6,43%.

Kendati turis yang datang semakin sedikit, tingkat hunian kamar justru naik. Rata-rata tingkat penghunian kamar hotel berbintang naik mencapai 54,87% atau naik 3,12 poin dibandingkan September 2011 lalu. Rata-rata tamu asing menginap 2,01 hari. "Kenaikan ini hampir terjadi di semua provinsi daerah tujuan wisata. Yang terbesar terjadi di Sulawesi Utara," ujar Djamal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×