Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menekan kisaran target inflasi tahun 2024, untuk lebih rendah dari kisaran sasaran inflasi 2023. Dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF), pemerintah mematok target inflasi tahun depan di kisaran 2,5% secara tahunan alias year on year (YoY) plus minus 1%.
Target ini lebih rendah dari target inflasi pada tahun 2023 yang sebesar 3% plus minus 1%.
Pemerintah memandang, salah satu kunci pengendalian inflasi adalah pengendalian inflasi pangan. Dengan demikian, upaya pengendalian inflasi pangan akan terus dijaga.
Ini dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi di tengah tantangan gangguan cuaca. Terlebih di hari besar keagamaan nasional.
Baca Juga: Sayonara, Target Ekonomi Tumbuh Tinggi Kian Jauh
Pemerintah juga akan menjaga risiko inflasi yang datang dari harga diatur pemerintah (administered price) untuk menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi secara umum. Meski, memang ada tantangan berupa agenda reformasi energi yang harus terus berjalan serta dinamika harga minyak mentah dunia.
Namun, pemerintah yakin, harga minyak mentah dunia akan melandai, sehingga mendorong harga minyak mentah Indonesia (ICP) untuk melambat di kisaran US$ 75 hingga US$ 85 per barel pada 2024. Ini seiring dengan peningkatan produksi, sehingga menaikkan stok global.
Pemerintah juga akan bergandengan tangan dengan otoritas terkait untuk menjangkar ekspektasi inflasi masyarakat ke depan, yang biasanya tercermin dari inflasi inti.
Terlebih, pada tahun depan diyakini daya beli masyarakat terus menguat, sehingga pertumbuhan konsumsi masyarakat pun akan meningkat yang bisa mendorong inflasi inti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News