Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya, menilai bahwa selama 100 hari memimpin pemerintahan, Presiden Joko Widodo belum memperlihatkan upaya merangkul wilayah yang mendukung rivalnya dalam Pemilu Presiden 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Selama 100 hari Pak Jokowi belum terlihat adanya upaya merangkul kantong-kantong yang tidak mendukung beliau pada pilpres lalu. Kita lihat blusukan-nya, pidato politiknya belum ada suasana merangkul," kata Tantowi saat menjadi pembicara dalam acara paparan survei Lembaga Survei Indonesia tentang 100 hari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Senin (2/2/2015), di Jakarta.
Hasil survei LSI itu menyimpulkan, tingkat kepuasan terhadap 100 hari pemerintahan Jokowi di basis nasional secara keseluruhan relatif tinggi. Namun, di basis pendukung Prabowo, tingkat kepuasan responden relatif rendah. Tantowi melihat hal itu bukan disebabkan masih adanya sisa-sisa gesekan dari pilpres lalu, tetapi karena tidak ada upaya dari Jokowi untuk merangkul pendukung Prabowo.
Menurut Tantowi, Jokowi seolah bangga menjadi presiden karena dukungan Koalisi Indonesia Hebat. Padahal, kata dia, ketika sudah dilantik, maka Jokowi merupakan presiden bagi seluruh rakyat Indonesia. "Padahal dia (Jokowi) presiden semua rakyat, presiden milik Koalisi Merah Putih juga," kata dia.
Dalam survei LSI itu, sebanyak 6,6% responden menyatakan sangat puas dengan kinerja Jokowi selama tiga bulan awal. Sebanyak 55% responden lainnya menyatakan cukup puas. Sisanya, sebanyak 29,9% responden menyatakan kurang puas, 2,9% lainnya menyatakan tidak puas sama sekali, dan 5,6% lainnya tidak menjawab.
Survei ini dilakukan pada 10-18 November 2015. Jumlah sampel adalah 1.220 responden dengan margin of error plus minus 2,9% dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka. Pembiayaan survei ini berasal dari internal LSI.(Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News