Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyetujui tambahan alokasi umum hak penarikan khusus atau Special Drawing Rights (SDR) sebesar SDR 456 miliar atau setara US$ 650 miliar untuk meningkatkan likuiditas global.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan, ini merupakan salah satu keputusan bersejarah untuk membantu negara-negara dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu krisis Covid-19.
“Diharapkan, SDR ini akan menguntungkan semua anggota dalam mengatasi kebutuhan global jangka panjang, membangun kepercayaan, dan mendorong ketahanan dan stabilitas ekonomi,” ujar Georgieva dalam laman resmi IMF seperti dikutip Rabu (4/8).
Sekitar SDR 193 miliar atau setara US$ 275 miliar ini nantinya akan diberikan kepada pasar negara berkembang, termasuk negara berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Masih terdampak pandemi, IMF ramal defisit APBN 2021 bakal mencapai 6,2% dari PDB
Tak hanya itu, IMF juga mempertimbangkan alokasi sukarela SDR untuk negara-negara yang lebih miskin dan rentan dari negara-negara anggota yang lebih kaya. Hal ini untuk membantu negara-negara miskin dan rentan tersebut untuk mencapai pemulihan yang lebih maksimal.
“Salah satu opsi utama adalah anggota yang memiliki posisi eksternal yang kuat untuk secara sukarela menyalurkan sebagian dari SDR mereka untuk meningkatkan pinjaman bagi negara-negara berpenghasilan rendah melalui IMF,” jelasnya.
Hal ini sesuai dengan skema bantuan IMF’s Poverty Reduction and Growth Trust (PRGT). Dukungan konsensional lewat PRGT ini bebas bunga untuk meringankan bena negara miskin dan lebih rentan.
Lebih lanjut, alokasi umum SDR ini akan berlaku efektif pada 23 Agustus 2021. SDR yang baru diterbitkan akan dialokasikan ke negara-negara anggota sesuai dengan kuota IMF.
Selanjutnya: IMF proyeksikan defisit anggaran tahun ini capai 6,2%, begini kata ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News