Reporter: Kiki Safitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan Marsuddin Nainggolan dan wakilnya Wahyu Prasetyo Wibowo ikut diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan kasus suap di PN Medan. Mereka ikut dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Namun dari hasil pemeriksaan KPK, dua pimpinan PN Medan tersebut belum cukup bukti untuk dijadikan tersangka dalam kasus ini. Dus, KPK tak menahan dua hakim tersebut.
“Sampai 24 jam belum ada alat bukti yang kuat,” kata Ketua KPK Agus Raharjo di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (29/8).
Setelah menunggu pemeriksaan 1 x 24 jam, Wahyu dan Masruddin akan dipulangkan kembali ke Medan guna menjalankan tugasnya. “Ya selanjutnya dia (Wahyu dan Marsuddin) di bebaskan pulang,” kata Agus.
KPK sudah menetapkan hakim adhoc tindak pidana korupsi PN Medan Merry Purba dalam kasus suap ini. Merry diduga menerima suap dari Tamin Sukardi. Pemberian uang ini terkait dengan putusan perkara tindak pidana korupsi dengan nomor perkara 33/pid.us/TPK/2018/PN.Mdn untuk terdakwa Tamin Sukardi yang ditangani Pengadilan Tipikor PN Medan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News