kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kementan Siapkan 90.000 Ton Benih Unggul di 2025


Kamis, 02 Januari 2025 / 14:49 WIB
Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kementan Siapkan 90.000 Ton Benih Unggul di 2025
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di Semarang. 


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian menyiapkan sebanyak 90.000 ton benih unggul padi dan jagung untuk mencakup 3,7 juta hektare pada tahun ini. 

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut bibit unggul ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional dan mendukung program pemerintah ketergantungan impor di tahun 2025. 

“Pada tahun 2025, Kementan telah menganggarkan lebih dari 3 juta hektare untuk benih padi, sementara sisanya akan disiapkan untuk benih jagung,” katanya dalam keterangan, Kamis (2/1). 

Baca Juga: Gula-Gula bagi Petani, Pemerintah Mengerek Harga Pembelian Gabah dan Jagung

Sudaryono menjelaskan penyediaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 15%-20%. Oleh karena itu, Kementan berfokus pada distribusi benih berkualitas untuk petani di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono juga mendorong Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani, terutama di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional. 

Menurutnya, serapan hasil panen sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi petani dari fluktuasi harga pascapanen.

“Bulog harus memastikan serapan gabah petani, terutama di Jawa Tengah, sehingga harga pascapanen dapat tetap stabil. Ini adalah langkah penting agar petani tidak merugi,” tambahnya.

Baca Juga: Mulai Disalurkan, Inilah Cara Baru Beli Pupuk Subsidi 2025, Harga Rp 2.000-an Per Kg

Sementara itu, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, pada 2025 Indonesia tidak akan mengimpor sejumlah bahan pangan, termasuk beras, garam, dan gula. 

Menurut Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, serapan beras dari petani akan sepenuhnya ditampung oleh Bulog, sesuai instruksi Presiden.

“Kita akan menghentikan impor beras dan bahan pangan lainnya. Bulog akan menyerap semua gabah dan jagung yang diproduksi oleh petani untuk menjaga stabilitas harga,” ujar Zulkifli.

Dengan langkah ini, pemerintah optimistis dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh negeri.

Selanjutnya: Jumat (3/1) Besok Ada Diskon Tol 10% Jakarta-Semarang & Semarang-Jakarta

Menarik Dibaca: Miss V Sehat Seperti Apa? Ini 4 Tanda Miss V Sehat yang Harus Moms Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×