kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tahun depan Jokowi turunkan bunga KUR jadi 9%


Selasa, 30 Juni 2015 / 20:17 WIB
Tahun depan Jokowi turunkan bunga KUR jadi 9%


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Joko Widodo ingin bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menurun. Setelah menurunkan bunga KUR dari 21% menjadi 12% pada tahun ini, Jokowi berharap bunga KUR turun hingga menjadi 9% per tahun. "Itu tahun depan," kata Jokowi seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet Selasa (30/6).

Jokowi berharap, upaya pemerintah dalam menurunkan bunga KUR tersebut bisa memberikan alternatif pendanaan yang murah bagi para pelaku usaha kecil dan mikro. Selain itu, dia juga berharap, upaya tersebut bisa menjauhkan pelaku usaha kecil dan mikro dari rentenir yang bunganya rata-rata mencapai 30%.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan penurunan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro dari 22% menjadi 12% akan berlaku efektif mulai 1 Juli 2015.

"Kami ingin bank lebih efisien, karena itu ditetapkan (penurunan KUR) 12%, dan agar bank juga 'comfort' diberikan subsidi 7,0% termasuk imbal jasa penjaminan," kata Sofyan, Jumat (26/6).

Sofyan menjelaskan skema pemberian KUR terbaru ini akan memberikan efisiensi bagi sektor perbankan dan perusahaan penjaminan serta kemudahan bagi para nasabah yang ingin mendapatkan bantuan pembiayaan.

Ia mengatakan pemerintah ikut menambah dana subsidi bunga yang ditanggung dari realokasi APBN kurang lebih sebesar Rp 600 miliar, sehingga total pemerintah memberikan subsidi bunga kepada bank sebesar Rp 1 triliun.

Beban subsidi yang diberikan kepada bank ini, lanjut dia, akan mendukung penyaluran KUR yang akan diberikan kepada sektor riil, sektor ritel dan tenaga kerja Indonesia sebesar Rp30 triliun hingga akhir tahun 2015.

"KUR ini berlaku untuk sektor nonperdagangan dan nonjasa. Kalau semua harus pindah kemari maka subsidi tidak cukup. Jadi ini program baru yang diujicobakan sambil kami evaluasi. Tahun depan kami kaji, dengan kemungkinan alokasi yang lebih besar," ujar Sofyan.

Sementara, bank-bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR antara lain BRI, BNI, Bank Mandiri serta enam bank pembangunan daerah (BPD). Khusus untuk penyaluran KUR bagi TKI, ada tambahan dua bank swasta yaitu BII-Maybank dan Bank Sinarmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×