kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2020, Kementan fokus pada tujuan pembangunan pertanian


Senin, 17 Februari 2020 / 23:20 WIB
Tahun 2020, Kementan fokus pada tujuan pembangunan pertanian
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada acara Peluncuran Teknologi Smartframing Gerakan Menyonsong Pertanian 4.0 BNI di desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (12/2/2020). Kementerian Pertamian memiliki empat fokus


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membeberkan empat fokus yang menjadi perhatian Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai sasaran umum berupa pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern di tahun 2020.

Pertama, meningkatkan produksi dan produktivitas melalui gerakan nasional peningkatan produktivitas, produksi, dan ekspor. Kementan juga turut meningkatkan populasi ternak, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian, melakukan program family farming, serta program pertanian masuk sekolah (PMS).

"Kedua, menurunkan biaya pertanian menuju pertanian berbiaya rendah. Hal ini dilakukan melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan wilayah berbasis korporasi, serta bantuan atau subsidi pertanian yang tepat sasaran," ujar Syahrul dalam agenda rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR RI, Senin (17/2).

Ketiga, peningkatan mekanisasi dan research melalui pengembangan dan penerapan mekanisasi pertanian, baik sebelum maupun sesudah masa panen, serta melakukan akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi.

Keempat, melakukan ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan, termasuk lahan rawa dan sub optimal lainnya, serta penyediaan air berupa irigasi, embung, dan bangunan air lainnya.

Baca Juga: Ini langkah Kementan untuk mengantisipasi gejolak harga pangan jelang Ramadan

Kemudian, Syahrul mengatakan, pada tahun ini Kementan juga tetap menjalankan tugas utamanya untuk menyediakan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia. Untuk itu, Kementan telah merancang target produksi untuk beberapa komoditas pangan utama serta komoditas strategis lainnya.

Rancangan produksi ini sendiri, ditargetkan meningkat rata-rata sebesar 7% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tentunya target ini juga perlu dukungan lebih lanjut dari Kementan. Untuk itu, Kementan telah menyiapkan beberapa hal untuk mendukung serta mendorong peningkatan nilai tambah ini.

Diantaranya seperti pemanfaatan serapan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp50 triliun dalam satu tahun, serta membuat target penurunan losses dan efisiensi untuk hasil panen beberapa subsektor pangan.

Secara rinci, serapan KUR ini berasal dari empat subsektor pangan, yaitu sektor tanaman pangan sebesar Rp 14,23 triliun, sektor hortikultura sebesar Rp 6,39 triliun, sektor peternakan sebesar Rp 9,01 triliun, serta untuk sektor perkebunan sebesar Rp 20,37 triliun.

"Untuk penurunan losses dan efisiensi, target efisiensi sektor tanaman pangan (khusus padi) mencapai 10%, sektor hortikultura mencapai 28%, dan sektor perkebunan dengan target mencapai 2%," jelas Syahrul.

Baca Juga: Menteri Pertanian: Kenapa tiba-tiba terjadi lonjakan harga bawang seperti itu?

Tidak hanya mendorong target produksi dan pasca produksi pangan, di tahun ini Kementan juga berupaya memberikan kontribusi dalam mengentaskan daerah rentan rawan pangan dan menurunkan stunting, serta mendorong upaya penyerapan tenaga kerja baru.

"Kementan melalui program Family Farming dan Pertanian Masuk Sekolah (PMS) di 727 kecamatan, diharapkan dapat menurunkan daerah rentan rawan pangan menjadi 16%," kata Syahrul.

Selain itu, kata Syahrul, pihaknya pun telah menargetkan usaha pertanian di 1.600 lokasi. Harapannya, langkah ini kemudian dapat berkontribusi untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 28%.

Lebih lanjut, dari segi penyerapan tenaga kerja, di tahun ini Kementan menargetkan dapat menyerap tenaga kerja baru di sektor pertanian sebanyak 38,24 juta orang.

Secara rinci, jumlah tersebut terbagi atas penyerapan tenaga kerja untuk sektor tanaman pangan sebesar 19,12 juta orang, tenaga kerja hortikultura sebanyak 3,44 juta orang, tenaga kerja peternakan sebanyak 11,09 juta orang, serta tenaga kerja untuk perkebunan sebanyak 4,59 juta orang.

Demi mendukung seluruh rencana kerja tersebut, di tahun 2020 Kementan memperoleh anggaran sebesar Rp21,05 triliun. Jumlah tersebut kemudian terbagi atas belanja pegawai sebesar Rp 2,63 triliun, belanja barang sebesar Rp 17,39 triliun, serta belanja modal sebesar Rp 1,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×