Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka kesempatan kepada semua pihak untuk melaporkan informasi soal praktek mark up anggaran. Bahkan dirinya akan membuka pintu kantornya untuk laporan hal menyimpang seperti itu.
"Saudara dengar langsung dari saya. Yang merasa dipotong, dipungut sekian persen, hingga akhirnya berujung pada kualitas yang tidak baik, lapor saja untuk kebaikan bersama," katanya saat membuka sidang kabinet, Kamis (12/5).
SBY melihat, penyakit mark up masih sering terjadi. Ini melibatkan banyak pihak baik oknum dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Oleh karena itu, marilah kita memulai lembar baru dalam kehidupan di negara ini serta memerangi hal-hal tersebut," katanya.
SBY pun mengaku sudah meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawasan Keuangan (BPK), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pencegahan mark up anggaran. "Pencegahan jauh lebih baik daripada memberikan sanksi sesudah terjadi penyimpangan apalagi korupsi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News