kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Swasta diminta terjun ke Program Tol Laut


Rabu, 09 November 2016 / 22:12 WIB
Swasta diminta terjun ke Program Tol Laut


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Perhubungan telah menyiapkan empat langkah startegis untuk memantapkan keberhasilan program Tol Laut yang dicanangkan pemerintah.

Pertama, memberikan stimulus bagi para pelaku-pelaku agrikultur di wilayah timur agar ada suatu produk dari wilayah tersebut yang dapat mengisi muatan balik kapal-kapal dari wilayah timur ke wilayah barat.

“Hal itu perlu dilakukan agar ada daya dobrak dari wilayah timur untuk menghasilkan barang produktif yang bisa dibawa kembali oleh kapal-kapal ke wilayah barat,” ungkap Budi Karya, Meteri Perhubungan dalam keterangan resmi yang di terima KONTAN, Rabu (9/11).

Kedua, merevitalisasi pelabuhan-pelabuhan dengan melibatkan peran BUMN dan Swasta. Kementeria Perhubungan menilai pengelolaan pelabuhan selama ini masih kurang sinergi.

Ketiga, melibatkan semua pelaku industri perkapalan, agar perusahaan pelayaran yang bekerja di sistem yang ada lebih produktif dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan keempat, memberikan ruang yang lebih besar bagi galangan kapal untuk ikut serta membangun kapal.

“Kami sedang memperjuangkan yaitu agar proses pembelian kapal tidak lagi dilakukan Kemhub tapi oleh swasta. Kemudian kami meminta izin kepada Kementerian Keuangan agar bisa berikan kontrak jangka panjang antara 5 - 10 tahun kepada perusahaan pelayaran, agar bisa hidup." ungkap Budi.

Pembelian kapal ke galangan akan didorong dilakukan swasta, sementara Kementerian Perhubungan hanya akan memberikan subsidi ke masing-masing pihak dan mengontrol apakah uang subdisidi itu manfaatnya sampai ke masyarakat.

Program tol laut serta pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi yang telah dijalankan pemerintah sudah mulai memperlihatkan hasil. Tahun ini telah ada 96 trayek perintis dan 6 trayek tol laut.

Pengembangan yang dilakukan dinilai telah mampu menurunkan disparitas harga antara wilayah Timur dan Barat. “Harga Semen di pulau Sabu (provinsi NTT) turun 14%, dan harga ayam ras di Namlea (Maluku) turun 49%,” tambah Budi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×