kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sutan akui terima Blackberry saat Kongres Demokrat


Rabu, 13 November 2013 / 11:09 WIB
Sutan akui terima Blackberry saat Kongres Demokrat
ILUSTRASI. Inilah Cara Cek Pajak Kendaraan lewat SMS, Ada Pilihan bagi 7 Provinsi Berikut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengakui adanya pembagian telepon seluler Blackberry dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 lalu. Blackberry tersebut dibagikan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang kala itu merupakan tim sukses calon Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"(Pembagian Blackberry) itu memang ada. Tapi kan saya tanyakan kepada Pak Nazar, waktu saya diberi, ini untuk apa? (Nazar bilang) untuk alat komunikasi para peserta yang mendukung Pak Anas," kata Sutan kepada wartawan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (13/11).

Lebih lanjut Sutan mengatakan, dirinya tidak tau-menahu terkait pemberian tersebut. Yang jelas, kata Sutan, Nazar mengharuskan semua peserta Kongres yang mendukung Anas. "Karena nanti kalau pake HP sendiri bisa dipengaruhi pihak pesaing," tambah Sutan.

Dalam dakwaan Kepala Biro Rumah Tangga dan Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) Deddy Kusdinar disebutkan adanya aliran dana ke sejumlah pihak dari proyek Hambalang, salah satunya ke Kongres Demokrat tersebut.

Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK I Kadek Wirada, disebutkan untuk memenagkan tender proyek tersebut, PT Adhi Karya memberikan uang sebesar Rp 14,60 miliar yang bersumber dari PT Wijaya Karya sebesar Rp 6,925 miliar. Uang tersebut mengalir ke Anas sebesar Rp 2,210 miliar untuk membantu pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Kemudian uang itu digunakan untuk membayar hotel dan membeli Blackberry berserta kartunya, dan juga untuk sewa mobil bagi peserta kongres yang mendukung Anas hingga jamuan dan hiburan. Uang untuk Anas, dalam dakwaan, diserahkan secara bertahap oleh Teuku Bagus Muhammad Noor (Direktur Operasional I PT Adhi Karya) melalui Munadi Herlambang (Direktur Utama PT Msons Capital), Indrajaja Manopol (Direktur Operasional PT Adhi Karya), dan Ketut Darmawan (Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan) atas permintaan Muchayat (Wakil Presiden Komisaris Utama Bank Mandiri).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×