kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Danareksa: Semakin Banyak Masyarakat yang Yakin Ada Perlambatan Ekonomi


Jumat, 15 April 2022 / 06:19 WIB
Survei Danareksa: Semakin Banyak Masyarakat yang Yakin Ada Perlambatan Ekonomi
ILUSTRASI. Ilustrasi kegiatan ekonomi. KONTAN/BAihaki/


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Maret 2022, keyakinan masyarakat akan adanya pemulihan ekonomi nampaknya tergerus. Ini terbukti dari lebih banyak masyarakat yang meyakini adanya penurunan aktivitas ekonomi pada periode tersebut. 

Berdasarkan hasil survei Danareksa Research Institute (DRI), kepala ekonom DRI mengatakan, sebanyak 91,59% responden meyakini masalah utama Indonesia saat ini adalah penurunan aktivitas ekonomi. Ini meningkat 3,94% poin dari 87,65% pada bulan Desember 2021. 

“Ada peningkatan di persepsi penurunan aktivitas ekonomi. Sehingga ini kemudian berdampak ke keyakinan masyarakat akan pemulihan ekonomi yang sedikit menurun,” ujar Rima dalam web seminar Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal, Kamis (14/4). 

Namun, menurut Rima ini wajar. Pasalnya, pada saat itu masih ada peningkatan kasus harian Covid-19 varian Omicron. Plus, saat itu pemerintah kembali menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga sempat menghambat laju aktivitas ekonomi. 

Baca Juga: Ekonomi Kuartal I Tahun Ini Bisa Mendekati 5%

Rima cukup optimistis ke depannya masyarakat akan lebih yakin akan kondisi ekonomi. Mengingat, saat ini kasus harian Covid-19 sudah mulai menurun, pemerintah mulai melonggarkan restriksi, dan aktivitas ekonomi kembali bergulir. 

Ini juga sudah terlihat dari penurunan jumlah masyarakat yang menganggap pandemi Covid-19 menjadi masalah utama Indonesia, yaitu dari 74,19% pada bulan Desember 2021, menjadi 62,12% pada bulan Maret 2022. 

Optimisme juga terlihat dalam hal ketersediaan lapangan kerja. Ini terlihat dari penurunan jumlah masyarakat yang menganggap keterbatasan lapangan pekerjaan menjadi masalah utama Indonesia, yaitu dari 68,62% pada Desember 2021 menjadi 65,08% pada Maret 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×