Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan menurun pada Agustus 2025.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan, surplus neraca perdagangan pada periode tersebut diperkirakan mencapai US$ 3,8 miliar hingga US$ 4 miliar pada Agustus 2025, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,17 miliar.
Meski demikian, ia menilai menurunnya surplus neraca dagang tersebut masih wajar. Hal ini melihat historis realsiasi bulan sebelumnya.
“Penurunan surplus terutama dipengaruhi enaikan impor akibat front loading pasokan sebelum tarif resiprokal AS sebesar 19% efektif berlaku 7 Agustus 2025,” tutur Banjaran kepada Kontan, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Sejumlah Ekonom Proyeksi Neraca Dagang Indonesia di Agustus 2025 Meningkat
Meski turun, Banjaran juga menyebut surplus neraca perdagangan Agustus 2025 didorong meningkatnya permintaan bahan baku dan barang modal yang secara historis menyumbang lebih dari 70% total impor.
Sementara itu, dari sisi ekspor dinilai masih positif dengan dukungan PMI Manufaktur Agustus 2025 yang naik ke 51,5, menandai ekspansi pertama setelah empat bulan kontraksi dan mengindikasikan pemulihan aktivitas industri.
Selanjutnya, produk utama seperti crude palm oil (CPO) dan turunannya, manufaktur berorientasi ekspor, serta mineral hasil hilirisasi diperkirakan terus menopang kinerja ekspor.
“Dengan kombinasi ini, meskipun surplus menyempit, ketahanan eksternal Indonesia tetap solid dan memberikan ruang positif bagi cadangan devisa serta prospek ekspor ke depan,” kata Banjaran.
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang Diproyeksi Menyempit pada September 2025
Selanjutnya: Harga Emas Antam Meroket, Berpotensi Tembus Rp 2,4 Juta pada Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Pendaftaran Rekrutmen KAI Properti Hingga 3 Oktober, Ini Formasi yang Dibuka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News