Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SURABAYA. Dampak letusan Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar, di Jawa Timur, pada Kamis (13/2/2014) malam, berdampak sampai Surabaya, Jawa Timur. Gerimis abu vulkanik sampai Jumat (14/2/2014) pagi masih terjadi di kota yang berjarak 120 kilometer dari Kediri ini.
Gerimis abu vulkanik Gunung Kelud itu mengejutkan sejumlah warga yang mendapati halaman rumah mereka dipenuhi abu. "Motor dan mobil saya kok tiba-tiba penuh dengan abu," kata Yoyok, warga Kutisari Selatan 15, Surabaya, Jumat.
Muchotib, warga Jalan Kedondong, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, mengalami hal serupa. Dia bahkan sengaja tidak segera membersihkan abu yang memenuhi halaman rumahnya itu karena gerimis abu vulkanik masih terus terjadi. "Saya menunggu hujan abu reda saja, biar sekalian," kata dia.
Gunung Kelud meletus untuk yang kesekian kalinya, Kamis pada pukul 22.50 WIB. Suara letusan terdengar sampai Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral menyatakan, letusan Gunung Kelud kali ini lebih besar daripada letusan yang pernah terjadi pada 1990.
Indikatornya, tinggi lontaran vulkanik dari letusan ini mencapai lebih dari 17 kilometer. Pada 1990, ketinggian lontaran material vulkanik dari letusan Gunung Kelud tercatat mencapai sekitar 8 kilometer. Adapun letusan pada 2007 tidak sampai memuntahkan material vulkanik, tetapi telah menyebabkan surutnya danau di kawah gunung itu, berganti dengan munculnya kubah lava. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News