kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suhu Panas Terjang Indonesia, Ini Penyebab dan di Daerah Mana Saja Menurut BRIN


Rabu, 11 Mei 2022 / 16:06 WIB
Suhu Panas Terjang Indonesia, Ini Penyebab dan di Daerah Mana Saja Menurut BRIN
ILUSTRASI. Suhu panas sedang melanda Indonesia. Ini penyebab terjadi suhu panas dan di daerah mana saja menurut BRIN. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suhu panas sedang melanda Indonesia. Apa penyebab terjadi suhu panas dan di mana saja? Berikut ini penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Peneliti Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengatakan, terdapat tiga faktor yang menyebabkan suhu panas terjadi di wilayah Indonesia. 

"Ada tiga faktor utama yang menyebabkan suhu panas terjadi sejak akhir April hingga diperkirakan nanti Juni mendatang," katanya kepada Kompas.com, Selasa (10/5). 

Faktor pertama, letak Matahari yang masih berada di atas wilayah Indonesia, meskipun sudah agak ke utara. 

Meskipun hari tanpa bayangan berakhir sejak 4 April lalu, intensitas radiasi Matahari masih meningkat. Sehingga, radiasi yang sampai ke permukaan Bumi menjadi maksimum. 

Baca Juga: Belakangan Cuaca Panas di Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Faktor kedua, tutupan atau liputan awan yang masih terhitung sangat sedikit di wilayah udara Indonesia. Tutupan awan bisa berguna untuk menutupi permukaan Bumi dari radiasi Matahari secara langsung. 

"Apalagi di masa pancaroba seperti ini, dari musim penghujan ke musim kemarau, jumlah awan yang terbentuk juga sedikit, sehingga tutupan awan juga sedikit, sehingga radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi juga akan lebih besar," ungkap Andi. 

Faktor ketiga, kondensasi atau pendinginan karena efek pendinginan yang sudah selesai di belahan Bumi yang mengalami musim dingin. 

Musim dingin di belahan dunia yang memiliki empat musim juga bisa mengurangi suhu panas di wilayah-wilayah tropis seperti Indonesia. 

Namun, saat ini pada Mei, musim dingin telah berakhir, sehingga efek pendingin yang disebabkan oleh wilayah tersebut juga ikut berkurang. 

"Hal ini karena terakhir ada beberapa negara di bulan April yang masih mengalami musim dingin, seperti di Taiwan, Jerman, Kanada, Inggris, bulan April masih musim dingin. Bulan April tapi suhunya masih negatif, begitu masuk bulan Mei suhunya sudah di atas 0 derajat celsius," jelas Andi. 

Baca Juga: Pengertian Vulkanisme, Jenis Erupsi, Tipe Gunung yang Terbentuk serta Letusannya

Daerah mana saja yang terdampak? 

Andi mengatakan, seluruh wilayah Indonesia terdampak pada peningkatan suhu yang sedang terjadi saat ini. 

Selain itu, Andi menyebutkan, wilayah Indonesia bagian selatan akan memiliki dampak terparah akibat pemanasan suhu, seperti di Nusa Tenggara Barat dan Timur. 

"Iklimnya berwilayahkan sabana atau stepa di NTT dan NTB, iklimnya cenderung kering dan memang laju penguapan airnya juga lebih minim dibandingkan tempat-tempat lainnya," katanya.

"Sehingga, wilayah selatan Indonesia khususnya wilayah NTT dan NTB akan berdampak lebih parah," imbuh dia. 

Untuk Indonesia wilayah barat, efek dari cuaca panas tidak separah di bagian selatan karena masih ada hujan yang berasal dari sisa awan bibit badai yang bergerak ke arah Afrika. 

"Jadi, di wilayah Sumatra memang meskipun panas tapi masih terjadi hujan, itu masih disebabkan dua bibit badai (fortex) yang berada di sebelah barat Sumatra," sebut Andi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suhu Panas Landa Indonesia, di Mana Saja? Ini Penjelasan BRIN"

Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×