kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belakangan Cuaca Panas di Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG


Sabtu, 07 Mei 2022 / 08:24 WIB
Belakangan Cuaca Panas di Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
ILUSTRASI. Fenomena cincin Matahari di langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (31/3/2022). analisis BMKG mengenai penyebab cuaca panas di Indonesia beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Rahmad.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sebagian masyarakat Indonesia di sejumlah daerah beberapa hari terakhir merasakan cuaca panas atau amat terik. Berikut ini analisis BMKG mengenai penyebab cuaca panas.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengatakan, cuaca panas yang terasa di sejumlah daerah belakangan diduga karena beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki puncak musim kemarau. 

"Saat ini, posisi matahari sudah berada agak ke wilayah utara ekuator, atau tepatnya di sekitar 140 Lintang Utara dan masih bergerak ke utara hingga Juni, yang mengindikasikan puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum," katanya kepada Kompas.com. 

Sementara, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan yang berada di selatan ekuator pada periode April-Mei masih mengalami masa peralihan musim hujan ke kemarau atau pancaroba. 

"Sedangkan sebagian lainnya masih ada yang mengalami periode basah/hujan," ujar Miming. 

Baca Juga: Cuaca Hari Ini di Jabodetabek Hujan Ringan, Jaga-Jaga Bawa Payung

Baca Juga: Cuaca Hari Ini di Jawa dan Bali: Surabaya Berawan, Denpasar Cerah Berawan

Menurut dia, umumnya, periode pancaroba atau menjelang musim kemarau, cuaca terutama pada pagi hari didominasi dengan kondisi cerah. Selain itu, tingkat perawanan juga sangat rendah. Ini bisa menyebabkan suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari. 

Lalu, pada siang-sore hari akan terbentuk awan-awan tebal. "Kondisi ini kerap terjadi pada periode peralihan, di mana umumnya kondisi cuaca akan ditandai dengan cuaca cerah di pagi hari dan berawan di siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir," ungkapnya.

Selain Jakarta, wilayah yang sedang mengalami pancaroba atau cuaca cukup terik adalah Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. 

"Umumnya, di wilayah Pulau Jawa-Bali hingga Nusa Tenggara kondisi cuaca cerah pada siang disertai suhu cukup terik pada siang hari harus di waspadai suhu terik pada siang hari," kata Miming. 

Miming menjelaskan, kondisi itu bisa terjadi hingga pertengahan Mei. "Kondisi ini tetap harus diwaspadai selama periode mudik Lebaran tahun ini, tapi secara umum kondisi tersebut dapat terjadi hingga pertengahan Mei," imbuh dia. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Analisis BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Belakangan Ini"

Penulis: Dandy Bayu Bramasta
Editor: Sari Hardiyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×