Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah mencatat realisasi penyaluran subsidi nasional hingga Mei 2025 mencapai Rp66,1 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp77,1 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh menurunnya harga minyak mentah Indonesia (ICP), sehingga kebutuhan dana subsidi secara nominal turut berkurang.
Baca Juga: Pemerintah Kaji Cicilan Rumah Subsidi Rp 700 Ribu per Bulan
“Meski nilai subsidi lebih rendah, volume barang-barang bersubsidi yang dikonsumsi masyarakat justru meningkat,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (17/6).
Ia merinci, volume konsumsi barang bersubsidi seperti LPG, BBM, listrik, dan pupuk menunjukkan kenaikan.
BBM bersubsidi naik 4,3%, LPG 3 kg naik 3,5%, listrik naik 4%, dan pupuk bersubsidi melonjak hingga 27,2%.
Stimulus Transportasi Diluncurkan di Kuartal II
Selain subsidi, pemerintah juga meluncurkan paket stimulus ekonomi pada kuartal II 2025 yang bersumber dari APBN.
Stimulus tersebut mencakup diskon transportasi umum kereta api, pesawat, dan angkutan laut, melalui skema Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) senilai Rp340 miliar, serta diskon tarif tol senilai Rp650 miliar.
Baca Juga: 17,3 Juta Karyawan Akan Terima BSU Rp 600.000, Simak Aturan Resmi Kemenaker
Total nilai stimulus transportasi ini mencapai Rp990 miliar dan diharapkan mampu menurunkan beban biaya perjalanan masyarakat dalam periode tertentu.
“Rincian pelaksanaan akan disampaikan sambil berjalan,” ungkap Suahasil.
Bansos Diperkuat untuk Jaga Daya Beli
Guna menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga telah mulai menyalurkan penebalan bantuan sosial (bansos) untuk bulan Juni dan Juli.
Program ini mencakup bantuan langsung tunai serta perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Baca Juga: Skema Distribusi Pupuk Subsidi Terlalu Rumit, Prabowo Coret 145 Aturan
Total alokasi bansos tambahan tersebut mencapai Rp24,44 triliun, dengan Rp23,6 triliun berasal dari APBN.
Langkah-langkah ini dinilai sebagai strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, menekan inflasi, serta memberikan bantalan sosial bagi masyarakat rentan di tengah tekanan ekonomi global dan domestik.
Selanjutnya: Aspirasi Hidup (ACES) Bagikan Dividen Tunai Rp 579,87 Miliar, Yield Capai 6,45%
Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News