kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi pemerintah untuk kerek pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021


Selasa, 06 April 2021 / 10:02 WIB
Strategi pemerintah untuk kerek pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021
ILUSTRASI. Strategi pemerintah untuk kerek pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harapan pemulihan ekonomi Indonesia makin menguat. Terlebih, memasuki periode Ramadan dan Lebaran yang bisa mendorong konsumsi masyarakat, pemerintah juga menyiapkan kebijakan untuk mengungkit ekonomi kuartal II-2021.

Pertama, pemerintah telah memperluas diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil dengan kapasitas silinder 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat. Diskon pajak sebesar 50% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Kemudian 25% dari tarif normal PPnBM pada masa pajak September-Desember 2021.

Selain itu, ada pula diskon PPnBM atas tambahan segmen kendaraan 4x4 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat. Diskon sebesar 25% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021.

Kemudian 12,5% dari tarif normal pada masa pajak September-Desember 2021. Diskon PPnBM ini diharapkan mendongkrak penjualan mobil, termasuk penjualan mobil menjelang Lebaran.

Baca Juga: Ini dua insentif anyar guna dongkrak ekonomi tumbuh 7% di kuartal II-2021

Kedua, stimulus kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebesar Rp 400 miliar mulai 20 April 2021. Tujuannya untuk meningkatkan permodalan debitur UMKM.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, kedua stimulus itu diharapkan bisa mendongkrak ekonomi tahun ini, baik dari sisi suplai maupun permintaan yang akan dimulai April-Juni 2021.

"Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Maret sebesar 53,2, meningkat dibandingkan dengan Februari 2021 yang sebesar 50,9, maka prospek pemulihan ekonomi akan lebih baik. Apalagi menjelang Lebaran, konsumsi akan naik sesuai polanya," kata Iskandar, Senin (5/4).

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Amir Hidayat, menyatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 diperkirakan bisa berada di kisaran 7% hingga 8% year on year (yoy) dari kuartal II-2020.

Maklum, pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut, turun cukup dalam sebesar minus 5,32% yoy.

Baca Juga: SMF akan fokus dukung PEN di sektor perumahan pada 2021

Amir optimistis ekonomi Indonesia akan terus berakselerasi seiring dengan aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat karena program vaksinasi virus korona yang tengah berjalan hingga saat ini.

Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada April-Juni 2021 untuk mengimbangi momentum saat musim Ramadan dan Lebaran.

"Didukung ritme pemulihan aktivitas ekonomi yang makin cepat di berbagai komponen pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran maupun dari sisi sektor produksi," kata Amir kepada KONTAN, kemarin.

Terlalu optimistis

Hanya saja, Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, diskon PPnBM mobil akan terbuang percuma. Ia menilai, mayoritas masyarakat kelas menengah atas saat ini masih menahan diri untuk belanja otomotif sejalan dengan adanya larangan mudik Lebaran.

Baca Juga: Permintaan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemda melejit

Kredit ke UMKM juga bisa gagal, karena banyak debitur yang belum masuk ke sistem perbankan atau unbankable. Enny menegaskan, jika pemerintah ingin benar-benar memberikan supply kepada UMKM, perbankan harus memberikan relaksasi agar prasyarat kredit lebih mudah.

Menurut Enny, ekonomi kuartal II-2021 akan pulih, sejalan dengan aktivitas ekonomi yang lebih baik. Namun Enny memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 hanya 2% yoy, tidak sampai 7% yoy.

"Karena realisasi ekonomi kuartal II-2020 yang minus, kuartal II-2021 setidaknya harus bertumbuh sekitar 12% untuk bisa mencapai target 7%," tandas Enny.

Selanjutnya: Dukung PEN, penjaminan kredit Jamkrindo dan Askrindo bertambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×