kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok vaksin diklaim aman, pemda diminta tak perlu khawatir


Kamis, 29 Juli 2021 / 19:17 WIB
Stok vaksin diklaim aman, pemda diminta tak perlu khawatir
ILUSTRASI. Kontainer yang membawa bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi masyarakat. Pemerintah juga memastikan stok vaksin di Bio Farma aman.

"Pemerintah terus mempercepat distribusi vaksin COVID-19 ke seluruh pelosok daerah, stok di pusat (Bio Farma) aman, itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok," ujar Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/7).

Bambang mengatakan, komitmen tersebut dibuktikan dengan kedatangan 21,2 juta dosis vaksin bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac di Jakarta, Selasa (27/7). Dengan demikian total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia menjadi 144,7 juta dosis vaksin yang setelah diolah Bio Farma diperkirakan menjadi sekitar 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi.

Baca Juga: IMF proyeksikan defisit anggaran tahun ini capai 6,2%, begini kata ekonom

"Apabila ditambah dengan vaksin jadi yang telah datang, total vaksin yang dimiliki Indonesia kombinasi vaksin dalam bentuk bulk dan vaksin jadi sebanyak 173,1 juta dosis vaksin. Dan rencananya pada Agustus 2021 nanti Indonesia akan kembali kedatangan vaksin COVID-19 sebanyak 45 juta dosis yang terdiri dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer" kata Bambang.

Bambang memaparkan, per 27 Juli, Bio Farma telah mendistribusikan 80 juta dosis vaksin ke 34 Provinsi di Indonesia dengan rincian vaksin CoronaVac (Vaksin Jadi merek Sinovac) sebanyak 3 juta dosis, vaksin COVID-19 (vaksin produksi Bio Farma dari bahan baku Sinovac) sebanyak 65,7 juta dosis, dan AstraZeneca sebanyak 11,3 juta dosis.

"Jumlah itu belum termasuk vaksin Moderna dan Sinopharm (Vaksin Gotong Royong)," terang dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan, pemerintah sangat memegang teguh prinsip keadilan dan mempertimbangkan tingkat risiko tiap wilayah. Sehingga, pembagiannya pun akan berbeda-beda.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (29/7): Tambah 43.479 kasus baru, terus pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×