Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kenaikan harga pangan umum lebih disebabkan oleh ketersedian yang terbatas. Untuk memastikan kecukupan ketersedian beras menjelang Ramadan, Menteri Koordinasi Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri BUMNĀ Dahlan Iskan, ditemani dengan Direktur Utama Bulog Sutarto, meninjau langsung gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kelapa Gading Jakarta untuk memastikan ketersediaan stok beras.
Sutarto bilang, saat ini, masih ada persedian beras sebesar 1,95 juta ton di gudang Bulog yang secara normal cukup untuk memenuhi kebutuhan beras 7 bulan hingga 8 bulan ke depan. Persediaan beras 1,95 ton tersebut, tersebar di 600 titik gudang BULOG yang ada.
Pasokan beras Bulog tersebut datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawasi Selatan, NTB serta Lampung. Sutarto bilang, jka ketersedian beras BULOG mencapai 3 juta ton, maka impor beras tidak perlu dilakukan.
Pada kesempatan ini pula, Sutarto memperkenalkan sistem vakum, yakni sistem baru yang digunakan Bulog untuk menyimpan beras agar kualitasnya tetap terjaga. Sistem vakum baru mulai diberlakukan pada tahun ini, dengan biaya untuk mengawetkan beras Rp 146 per kilogram per tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News