Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menyebut harga beras tengah dilanda anomali. Pasalnya, sejauh ini harga beras cenderung berubah-ubah.
"Harga naik, lalu flat kemudian turun. Lalu naik lagi, dan demikian seterusnya," katanya, Jumat (13/6).
Sutarto bilang, sampai dengan sekarang, harga beras tertinggi tercatat Rp 8.275 pada Minggu pertama Maret 2014. Sementara harga beras terendah terjadi pada minggu pertama Mei 2014, dimana harga beras hanya Rp 7.200. Sedangkan pada Juni ini, harga beras berada pada Rp 7.500.
"Mestinya Januari - Maret harga makin turun. Ini malah naik karena banjir, sehingga mundur panen," ujarnya.
Untuk menjaga kestabilan harga beras, Sutarto bilang Bulog telah bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk melakukam operasi pasar. Operasi pasar ini bahkan sudah dilakukan sejak awal tahun 2014.
Sutarto bilang, jika diperlukan, Bulog akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk bersama -sama melaksanakan pasar murah, seperti yang sudah dilakukan di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News