Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menggelontorkan paket stimulus dengan anggaran sebesar Rp 46,2 triliun pada kuartal IV-2025. Stimulus tersebut difokuskan pada dua program utama, yakni perluasan bantuan langsung tunai (BLT) dan gelombang tambahan program magang nasional bagi para lulusan muda.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, dengan adanya stimulus tersebut, konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2025 akan tumbuh sekitar 5,1%.
Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional oleh pemerintah yang diperkirakan berada di kisaran 5,5%–5,7% atau lebih.
Baca Juga: Meski Ada Stimulus, Konsumsi Rumah Tangga Diramal Tumbuh di Bawah Pertumbuhan Ekonomi
“Stimulus ini tentunya bisa mendorong konsumsi rumah tangga di kuartal IV 2025. Namun secara historis, sangat jarang konsumsi tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional,” ujar David kepada KONTAN, Selasa (21/10/2025).
David menjelaskan, realisasi belanja bantuan sosial (bansos) pemerintah hingga September 2025 tercatat cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun realisasi pada pos belanja lainnya masih relatif lambat.
Ia menambahkan, hingga kuartal III 2025, berbagai indikator belanja menunjukkan adanya akselerasi yang terus berlanjut, termasuk pada data penjualan ritel Bank Indonesia dan big data, dengan indikasi bahwa tren percepatan ini masih akan berlanjut pada kuartal IV.
Menurutnya, tren percepatan tersebut dapat menjadi pendorong tambahan bagi konsumsi rumah tangga di kuartal IV. Namun, ia menilai daya dorong itu berpotensi tertahan oleh penurunan keyakinan konsumen, yang kini berada di level terendah sejak masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Konsumsi Masyarakat Masih Lemah, Diskon Listrik hingga BSU Perlu Dilanjutkan
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya ditopang oleh konsumsi rumah tangga, tetapi juga oleh komponen lain seperti ekspor neto dan investasi yang kerap menjadi motor utama di tengah perlambatan konsumsi.
David memperkirakan, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 hanya akan mencapai 5,1%, atau sedikit di bawah target APBN 2025 yang dipatok sebesar 5,2%.
Selanjutnya: Simak Cara Dapat Skin Lolita Angelic Fan Event Ulang Tahun Mobile Legends yang ke-9
Menarik Dibaca: 7 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Turunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News