kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,67   3,65   0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stabilitas eksternal membaik, Ekonom BCA prediksi cadangan devisa bulan Juni naik


Selasa, 30 Juni 2020 / 17:12 WIB
Stabilitas eksternal membaik, Ekonom BCA prediksi cadangan devisa bulan Juni naik
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan perkembangan stabilitas eksternal terkini, cadangan devisa (cadev) Indonesia memiliki peluang untuk kembali menguat pada Juni 2020.

Ekonom BCA David Sumual meramal, cadev Indonesia berpotensi meningkat US$ 1 miliar - US$ 2 miliar pada akhir bulan ini.

"Kalau dilihat rupiah relatif stabil, jadi (cadangan devisa) akan meningkat tipis. Pada bulan Juni 2020, akan berada di kisaran US$ 131 miliar - US$ 132 miliar," kata David kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada pekan ini, berikut pemicunya

Selain stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), David melihat menguatnya posisi cadev pada akhir Juni 2020 disokong oleh potensi perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang seiring dengan defisit transaksi berjalan yang akan kembali menyempit.

Aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia didapuk sebagai salah satu pendukung meningkatnya cadev Juni 2020. Meski memang masih belum sebanyak di posisi pra Covid-19, akan tetapi masuknya modal asing bisa menjadi kekuatan bagi cadangan devisa.

Baca Juga: Kekurangan Amunisi, IHSG Hari Ini Bisa Melemah

Sayangnya, perkiraan peningkatan cadev pada Juni 2020 juga menggambarkan kalau aktivitas perekonomian, menurun pada kuartal II-2020. Ini tercermin dari impor yang relatif lemah, baik itu dari sisi impor bahan baku, modal, maupun konsumsi.

"Yang menyebabkan kebutuhan devisa untuk impor menjadi tidak besar. Permintaan nasabah untuk mengimpor juga menurun sehingga perbankan akhirnya menaruh kelebihan likuiditas valuta asingnya ke instrumen BI," kata David.

David pun mewanti-wanti, meski cadangan devisa bergerak naik, bank sentral tetap perlu berhati-hati dan waspada dengan adanya gejolak perekonomian, khususnya yang datang dari eksternal. Ia pun mengimbau, BI perlu pruden dalam menjaga stabilitas moneter.

Baca Juga: Ini 10 negara pemilik emas terbanyak di dunia, Indonesia nomor 42

Untuk ke depannya, David melihat posisi cadev pada akhir tahun 2020 akan bergerak stabil. Ia memperkirakan, cadev akan bergerak di kisaran US$ 130 miliar - US$ 133 miliar di akhir tahun ini.

Namun, ini dengan catatatan, pergerakan cadev akan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×