Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
"Yang menyebabkan kebutuhan devisa untuk impor menjadi tidak besar. Permintaan nasabah untuk mengimpor juga menurun sehingga perbankan akhirnya menaruh kelebihan likuiditas valuta asingnya ke instrumen BI," kata David.
David pun mewanti-wanti, meski cadangan devisa bergerak naik, bank sentral tetap perlu berhati-hati dan waspada dengan adanya gejolak perekonomian, khususnya yang datang dari eksternal. Ia pun mengimbau, BI perlu pruden dalam menjaga stabilitas moneter.
Baca Juga: Ini 10 negara pemilik emas terbanyak di dunia, Indonesia nomor 42
Untuk ke depannya, David melihat posisi cadev pada akhir tahun 2020 akan bergerak stabil. Ia memperkirakan, cadev akan bergerak di kisaran US$ 130 miliar - US$ 133 miliar di akhir tahun ini.
Namun, ini dengan catatatan, pergerakan cadev akan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News