kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.060   75,74   1,08%
  • KOMPAS100 1.054   13,79   1,33%
  • LQ45 829   11,89   1,46%
  • ISSI 214   1,60   0,75%
  • IDX30 422   6,17   1,48%
  • IDXHIDIV20 509   7,32   1,46%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Sri Mulyani: Untuk menjadi negara yang maju, negara perlu memiliki dua hal ini


Kamis, 15 Oktober 2020 / 18:33 WIB
Sri Mulyani: Untuk menjadi negara yang maju, negara perlu memiliki dua hal ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, untuk menjadi negara maju, suatu negara perlu memiliki dua hal. Pertama, birokrasi yang efisien, akuntabel, profesional, kompeten, dan berintegritas.

Kedua, memiliki kemampuan untuk terus memperbaiki kualitas sumber daya manusianya (SDM). Nah, terkait hal kedua ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya Kemenkeu terus membentuk dan membangun reputasi sebagai tempat atau sumber dari pegawai terbaik.

“Karena Kemenkeu merupakan institusi yang punya peranan luar biasa penting mengelola keuangan negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/10).

Baca Juga: Sri Mulyani raih penghargaan Menteri Keuangan Terbaik Asia Timur dan Pasifik 2020

Menurutnya, perlu adanya pengelola keuangan negara dengan talent terbaik, memiliki kompetensi, profesionalisme, keahlian, kepribadian, kepemimpinan karakter, kejujujuran, integritas, komitmen.

“Ujian pembuktian bahwa Kemenkeu memiliki talent terbaik dibuktikan dengan ketahanan menghadapi kegentingan pandemi yang mengakibatkan tantangan pada keuangan negara,” jelasnya dalam agenda Workshop Pengembangan Talent di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2020, Kamis (15/10), .

Menkeu menambahkan, APBN memiliki tiga fungsi yaitu stabilisasi, distribusi, dan alokasi. Pada fungsi stabilisasi, APBN berfungsi untuk menguji talent dengan bagaimana dapat mengatasi belanja negara di tengah penurunan jumlah penerimaan dan mengembalikan keuangan negara menjadi sehat.

Adapun fungsi alokasi, Sri Mulyani menjelaskan, seorang talent harus menjawab bagaimana sumber daya digunakan dengan semaksimal mungkin, efisien, efektif, tidak distorsi, dan afirmasi terukur.

“Sehingga keuangan negara dikelola dengan tata kelola yang baik, efektif, efisien, transparan, akuntabel, mengikuti azas kepatutan, tidak ada korupsi, dan kebocoran,” tandasnya.

Sri Mulyani juga bilang, dalam upaya memperbaiki talentnya, organisasi juga harus melakukan improvisasi dengan pengembangan teknologi, sistem kerja, infrastruktur, dan tata kelola.

Selanjutnya: Pesan Sri Mulyani ke wisudawan STAN: Jadi generasi yang positif dan konstruktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×