kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Sri Mulyani Ungkap Rencana AS Mereformasi WTO


Jumat, 25 April 2025 / 17:18 WIB
Sri Mulyani Ungkap Rencana AS Mereformasi WTO
ILUSTRASI. Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa AS tengah berfokus pada upaya reformasi WTO, yang dapat memengaruhi seluruh sistem perdagangan global.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tengah berfokus pada upaya reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang dapat memengaruhi seluruh sistem perdagangan global.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa hal tersebut berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan oleh AS, termasuk penerapan tarif timbal balik (reciprocal tariffs).

"Kita dalam hal ini tentu perlu untuk terus melihat bagaimana peranan dari Amerika Serikat di dalam lembaga-lembaga internasional termasuk reformasi dari WTO, yang sekarang menjadi fokus dari berbagai macam kebijakan yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat terhadap partner dagangnya, yaitu termasuk melakukan reciprocal tarif," Ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Jumat (25/4).

"Tujuannya adalah untuk menciptakan, menurut Amerika Serikat, sebuah tatanan perdagangan yang lebih adil," imbuhnya.

Dia juga menyoroti bahwa dalam konteks hubungan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), isu ini sangat relevan, mengingat potensi dampaknya terhadap Indonesia dan ekonomi global. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Proposal Negosiasi Indonesia Termasuk Paling Lengkap dan Detail

Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan pentingnya Indonesia untuk terus beradaptasi dengan perubahan kebijakan Amerika Serikat melalui jalur diplomasi yang ada, seperti melalui United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan AS, dan Kementerian Keuangan AS. 

"Tentu ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap bagaimana ekspektasi dari Amerika Serikat dan proses pengambilan keputusan dari pemerintahan Amerika Serikat terhadap berbagai partner dagang mereka, termasuk dalam hal ini Indonesia," kata Menkeu.

Sebagai bagian dari partisipasinya dalam pertemuan G20 dan Spring Meeting, Sri Mulyani juga melakukan diskusi dengan beberapa Menteri Keuangan negara lain untuk membandingkan catatan dan mendiskusikan bagaimana masing-masing negara berinteraksi dengan Amerika Serikat dalam hal reformasi perdagangan dan kebijakan ekonomi.

Hal ini dilakukan untuk mencari solusi yang lebih komprehensif, yang diharapkan dapat menciptakan kepastian di tengah ketidakpastian global.

"Sehingga perekonomian dunia dan kondisi dari perekonomian masing-masing negara bisa terus terjaga agar tidak terjadi risiko perlemahan ekonomi atau bahkan resesi yang tentu akan berakibat kepada kesejahteraan rakyat dari semua negara," tegas Menkeu.

Baca Juga: Negosiasi Tarif Resiprokal, Sri Mulyani Bakal Rombak Aturan untuk Dunia Usaha

Selanjutnya: Obat Impor AS Mulai Masuk China Tanpa Tarif, Sinyal Perang Dagang Mereda?

Menarik Dibaca: Produk Baru Somethinc Soroti Tren Kosmetik Hybrid dan Inklusivitas Warna Kulit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×