kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Sri Mulyani Targetkan Rasio Pendapatan Negara 2026 Hingga 12,22% PDB


Selasa, 20 Mei 2025 / 12:17 WIB
Sri Mulyani Targetkan Rasio Pendapatan Negara 2026 Hingga 12,22% PDB
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pendapat akhir Presiden terkait pembahasan RUU APBN 2025 dalam Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan rasio pendapatan negara pada tahun 2026 ada di rentang 11,71% hingga 12,22% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat membacakan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 dalam Sidang Paripurna DPR RI, Senin (20/5).

Bendahara Negara menyebut, optimalisasi perluasan basis pajak dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi berdasarkan data dan risiko, termasuk penggunaan Coretax di dalam mengelola data dan perbaikan kebijakan perpajakan.

Baca Juga: Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 di Rentang 5,2%-5,8%

"Kepatuhan wajib pajak ditingkatkan melalui penerapan pengawasan potensi perpajakan berbasis kewilayahan seiring dengan implementasi reformasi administrasi perpajakan, termasuk di dalamnya mengintegrasikan teknologi dengan peningkatan kerjasama antarinstasi dan antarlembaga," kata Sri Mulyani

Selain itu, penerapan Global Taxation Agreement menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan basis pajak melalui perpajakan korporasi multinasional yang seimbang dan adil.

"Pemerintah juga memberikan insentif fiskal secara terarah selektif dan terukur untuk sektor strategis agar akselerasi transformasi ekonomi dapat terus dilakukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×