kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sri Mulyani Sebut Jerman dan Inggris Terancam Resesi, Ini Pemicunya


Sabtu, 25 November 2023 / 06:35 WIB
Sri Mulyani Sebut Jerman dan Inggris Terancam Resesi, Ini Pemicunya
Sri Mulyani Sebut Jerman dan Inggris Terancam Resesi, Ini Pemicunya


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan situasi perekonomian global masih dipenuhi ketidakpastian. Bahkan Ia memproyeksikan Inggris hingga Jerman terancam mengalami resesi.

Sri Mulyani menyampaikan, kondisi global semakin tidak menentu disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, suku bunga yang tinggi juga terjadi di Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan biaya pinjaman naik dan menekan banyak negara.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) US Treasury atau obligasi AS juga mengalami dinamika yang sangat tinggi. Bahkan pada Oktober yang lalu US Treasury mencapai 5%. Hal ini kata Dia, pertama kali terjadi sejak 2007 silam dan menyebabkan capital outflow di berbagai negara.

Baca Juga: Ekonomi Global Makin Tak Pasti, Sri Mulyani: Jerman dan Inggris Terancam Resesi

Kemudian, negara-negara di Eropa juga masih dibayangi geopolitik antara Ukraina dan Rusia dan juga bayangan inflasi tinggi. Ditambah adanya ketegangan peperangan di Timur Tengah yang berpotensi menimbulkan disrupsi atau dampak lain.

“Eropa masih dibayangi perang Ukraina dan inflasi tinggi. Ini menyebabkan dampak kenaikan suku bunga tinggi yang menyebabkan negara-negara Eropa seperti Jerman dan Inggris terancam resesi,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (24/11).

Faktor lain yang perlu diwaspadai adalah ekonomi China yang belum pulih. Pelemahan ekonomi China ini diproyeksi akan berlangsung dalam jangka panjang, karena menyangkut faktur struktural.

Baca Juga: BI Optimistis Fundamental Ekonomi yang Baik Dapat Tarik Dana Asing ke RI

Di China juga terjadi krisis property, yang mana fenomena ini ditandai dengan bangkrutnya raksasa properti Evergrande itu dinilai akan berdampak terhadap perekonomian global.

“Masalah sektor properti pinjaman dari pemerintah daerah di perekonomian RRT yang menyebabkan beban cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi tidak jalan cepat,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×