kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Sri Mulyani Sebut Investor Global Alihkan Modal ke Eropa, Jepang & Emerging Market


Senin, 28 Juli 2025 / 22:53 WIB
Sri Mulyani Sebut Investor Global Alihkan Modal ke Eropa, Jepang & Emerging Market
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pergeseran aliran modal global terjadi akibat ketidakpastian ekonomi dunia.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati  mengungkapkan bahwa pergeseran aliran modal global terjadi akibat ketidakpastian ekonomi dunia.

Ia bilang,  dengan dana yang sebelumnya mengalir ke pasar keuangan Amerika Serikat (AS) kini beralih ke pasar Eropa, Jepang, dan komoditas emas.

"Di sisi lain, pergeseran aliran modal dari AS ke pasar negara berkembang (Emerging market) telah mendorong pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7).

Ketidakpastian yang berlarut-larut, baik dalam perdagangan, ekonomi, maupun sistem keuangan, turut mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca Juga: Yield SBN Stabil, Sri Mulyani Sebut Investor Asing Pede Investasi di Indonesia

Sri Mulyani mengutip revisi proyeksi oleh dua lembaga internasional, Bank Dunia dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), yang menunjukkan penurunan angka proyeksi ekonomi global pada 2025.

Dengan perkembangan ketidakpastian perdagangan dan capital market (pasar modal), Bank Dunia pada Juni 2025 memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9%. Angka ini menurun dari proyeksi sebelumnya yakni 3,2%.

"OECD juga menyampaikan hal yang sama, merevisi proyeksi dari 3,1% menjadi 2,9%. Ini adalah lingkungan yang kami amati dan waspadai," lanjutnya. 

Sri Mulyani menegaskan, ketidakpastian perekonomian global pada kuartal II tetap tinggi, akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah.

Kedua hal itu meningkatkan ketidakpastian yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, baik di AS, Eropa maupun Jepang.

Baca Juga: Indonesia Bersiap! Sri Mulyani Akui Ketidakpastian Global Saat Ini Bersifat Permanen

Pada kuartal II 2025, pertumbuhan ekonomi China tercatat 5,2%, lebih rendah dari kuartal I 2025 yang sebesar 5,4% (yoy) akibat menurunnya ekspor China ke AS.

Sri Mulyani menyebut melalui berbagai kebijakan, pemerintah dan KSSK akan terus memantau perkembangan global ini untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik dan memperkuat daya saing di pasar internasional.

Selanjutnya: Edukasi Pentingnya Ekosistem Pesisir, PIS Tanam 20.000 Mangrove di Tangerang

Menarik Dibaca: Ranch Market Kembali Gelar Le Grand Chef 2025, Siap Cetak Talenta Kuliner Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×